PENGHIBUR SEKALIGUS PELINDUNG
Dijadikan Penghibur Sekaligus Pelindung
Setiap
orang mengetahui bentuk binatang ular yang selalu diidentikan berukuran
memanjang dan tanpa kaki. Ular bagi sebagian orang dianggap binatang yang
menakutkan, liar dan menjijikkan. Ular selalu dinilai cap negatif, sebagai
pemangsa yang bisa mengganggu kehidupan manusia.
Termasuk
satu di antaranya ialah ular sanca kembang atau sanca batik. Secara bahasa
ilmiah, ular ini disebut Python reticulatus yang mendiami di wilayah Pulau
Kalimantan, termasuk di Kota Balikpapan sering ditemui ketika saat banjir
melanda perkotaan.
Siang
itu, menemui Jamal Phatiya, Ketua Komunitas The Owner of Reptic Balikpapan,
yang sedang merawat ular peliharaannya di rumahnya Gang Selamat Balikpapan
Tengah.
"Sering
ada peristiwa sedang banjir banyak laporan dari warga muncul ular sanca retic.
Kadang kalau ada temuan ular, saya ditelepon warga," katanya pada Sabtu 22
Juli 2017.
Sebenarnya,
ular ini tidak jahat agresif menyerang ke manusia. Patut diwaspadai ketika
manusia mencoba mengusik mengganggu si ular sanca kembang, tentu saja akan
dibalas serangan. Saat bertemu sanca kembang liar ada baiknya dibiarkan saja,
jangan didekati atau mencoba untuk membunuhnya.
Kata
Jamal, ular sanca kembang ini tidak memiliki racun bisa. Namun di bagian
mulutnya memiliki gigi tajam yang bisa melukai.
Sementara yang paling mematikan ialah lilitannya. Sekali melilit akan mengikat kuat, sulit untuk dilepaskan. "Sebisa mungkin kita harus hindari bagian ekornya. Lilitan ular dimulai dari bagian ekor," ujarnya.
Sementara yang paling mematikan ialah lilitannya. Sekali melilit akan mengikat kuat, sulit untuk dilepaskan. "Sebisa mungkin kita harus hindari bagian ekornya. Lilitan ular dimulai dari bagian ekor," ujarnya.
Sejak
kecil Jamal tidak takut reptil. Ular sudah banyak dipelihara sejak kecil
termasuk sanca kembang yang diberi nama dodot. Usia dodot sudah menginjak tiga
tahun dengan panjang tiga meter.
Diberi
nama dodot merupakan plesetan dari donat. Dilihat sekilas, ular sanca kembang
koleksi Jamal terdapat pola kulit ular yang serupa dengan kue donat. Ada dua
bulatan yang becorak mirip donat, makanya dipanggil dodot.
"Saya
pelihara Dodot semenjak masih bayi. Diberi sama orang Balikpapan. Ukuran
panjangnya saat itu masih 45 centimeter, sebesar jempol orang dewasa,"
ungkap Jamal yang sehari-hari bekerja di perhotelan ini.
Dia
memberi saran kepada siapa pun, tidak perlu takut pada ular asalkan tahu
karakteristik. Khusus ular sanca kembang yang liar solusi untuk terhindar dari
bahaya yakni harus segera menjauhi, jangan terlalu dekat. "Kalau yang
sudah jinak kita dekati tidak akan menyerang," ujar Jamal.
Bagi
dia, bersahabat dengan ular itu sangat menyenangkan. Pengalaman yang berharga.
Rasanya seru. Ular bisa dijadikan manfaat.
Selain bisa menjadi hiburan diri, ular bisa menjadi penjaga keamanan rumah, melindungi rumah dari 'serangan' tikus-tikus liar, hitam menjijikkan.
"Banyak tetangga saya sampai ada yang meminta kulit lapisan luar yang bekas ganti kulit ular. Dijadikan untuk mengusir hama tikus di rumah," ujarnya.[1] ( )
Selain bisa menjadi hiburan diri, ular bisa menjadi penjaga keamanan rumah, melindungi rumah dari 'serangan' tikus-tikus liar, hitam menjijikkan.
"Banyak tetangga saya sampai ada yang meminta kulit lapisan luar yang bekas ganti kulit ular. Dijadikan untuk mengusir hama tikus di rumah," ujarnya.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Sanca Kembang
Balikpapan; Dijadikan Penghibur Sekaligus Pelindung,” terbit pada Minggu 23
Juli di halaman 20 pada rubrik Kaltim Pride.
Komentar
Posting Komentar