BALAPAN LIAR



Balapan Liar Sepeda Motor

Gejala balapan liar di kalangan anak-anak muda milenial Kota Balikpapan yang juga telah berlangsung beberapa periode silam harus menjadi catatan penting bagi pemerintah kota. Fenomena balapan liar sepeda motor di jalan-jalan raya milik publik bukan saja dilihat sebagai pelanggaran hukum di kalangan remaja.

Sebenarnya, balapan liar di berbagai tempat sering juga terjadi tidak hanya di Kota Balikpapan. Ini jadi pekerjaan yang sangat berat bagi aparat penegak hukum seperti kepolisan yang harus kerja ekstra berpatroli pada malam hari mengingat balapan liar sering dilakukan sejak senja tiba hingga larut malam.

Kepolsian sebenarnya tidak harus berkaca pada kesalahan para pelaku balapan liar. Gejolak anak muda memang suka pada hal-hal yang menantang dan mendebarkan. Balapan menggunakan sepeda motor, berunjuk gigi melesat pesat di tengah keramaian pemukiman penduduk mungkin dianggap anak muda sesuatu hal yang gagah, keren.

Perlu ada langkah yang tepat untuk melihat aksi balapan liar ini. Polisi sebagai penegak hukum perlu juga melakukan ketegasan ketika mereka dinyatakan melanggar aturan Undang-undang Lalu-lintas, supaya ada efek jera dan hukum dianggap sebagai panglima, bukan hukum jalanan yang dijadikan perangkat hukumnya.

Jongfajar Kelana

Ketika kepolisian memberantas dan menangkapi para pebalap liar bukan sekedar memberikan hukuman atas nama Undang-undang namun perlu ada pendekatan secara mendalam dengan memberikan edukasi yang tepat dalam berkegiatan balap-balapan sepeda motor.

Beritahukan bahwasanya kegiatan balapan liar lebih banyak kemudaratan atau keburukan, daripada banyak manfaatnya. Balapan liar memberi dampak negatif bagi masyarakat pengguna jalan termasuk si pebalap sendiri dan keluarganya.

Satu lagi hal yang tidak boleh dilupakan yakni pemerintah kota mesti melihat fenomena ini dengan seksama. Balapan liar tidak bisa dibernatas dengan aksi penangkapan oleh polisi semata. 

Namun pengentasan yang efektif adalah dengan memberikan ruang ekspresi mereka para anak muda yang gandrung pada dunia otomotif. Apalagi anak-anak muda itu sedang berkembang, mencari jati diri yang sebenarnya.

Karena itu, perlu ada upaya dari pemerintah kota membuat arena balapan yang memadai dan sesuai standar yang kualitas teratas. Pemerintah nanti bisa membina mereka ini yang hobi pada dunia balap untuk dijadikan potensi atlet balap.

Seandainya berhasil tentu saja tidak hanya menguntungkan si pebalap namun juga akan membawa nama harum Kota Balikpapan sendiri. 

Saya kira di Balikpapan masih banyak daerah kosong, masih banyak tanah luas, yang bisa dijadikan arena balapan. Kondisi sekarang yang kita lihat, Balikpapan masih belum atau kurang menyediakan arena yang seperti ini.

Kenakalan Remaja
Setiap akhir pekan atau sehabis sahur ramadhan, sering kali menemukan fenomena aksi balapan sepeda motor secara ilegal di beberapa titik keramaian jalanan perkotaan. Dalam istilah kajian sosiologi, tren ini orang sering menyebutnya balapan liar, yang sebagian besar dilakukan anak-anak muda yang telah beranjak remaja.

Balapan liar yang merebak di beberapa jalanan Balikpapan menandakan adanya patologi sosial. Sebab menurut kepolisian, peristiwa balapan jenis ini masuk kategori pelanggaran hukum, membuat kegaduhan dan mengancam keamanan pengguna jalan lainnya, serta balapannya dilakukan bukan pada tempatnya.

Peristiwa balapan liar membuat sebagian besar masyarakat, terutama yang rumahnya yang dilintasi aksi balapan liar dianggap sangat mengganggu, menciptakan kondisi yang tidak nyaman. Faktor inilah yang kemudian aksi balapan para anak milenial ini diguncing masyarakat.

Tentu saja dalam kajian psikologi, mereka ini yang melakukan balapan liar bisa disebut kenakalan remaja. Usia anak-anak seperti ini memang rawan mengidap kenakalan remaja. Tidak hanya di masyarakat perkotaan namun juga bisa mewabah ke anak-anak pedesaan.

Khusus bagi balapan liar, adalah mereka anak-anak yang memiliki akses atau fasilitas otomotif, yang paling banyak mereka ini disokong penuh dari orangtuanya atau orang terdekatnya. Kebanyakan sepeda motor yang mereka miliki ini bukan dari hasil mencari atau membeli dari uangnya sendiri.

Melihat kenakalan seperti itu perlu ada pengentasan segera, jangan sampai dibiarkan. Kenakalan yang tidak segera diatasi akan beresiko, memberi dampak kerugian yang berefek besar bagi dirinya maupun orang-orang disekitarnya.

Biasanya, penyebab kenakalan remaja itu bisa karena pengaruh teman sebaya atau lingkungan pergaulannya. Mereka melakukan aksi balapan liar tidak terlepas ingin mencari jati dirinya supaya dalam lingkungannya memiliki pengakuan sosial. 

Melakukan balapan liar sama saja mempertunjukkan dirinya sebagai jagoan dalam pergaulannya. Alhasil kemudian lebih banyak mendapat sanjungan hebat dari teman-temannya. 

Faktor lainnya akibat dari keretakan rumah tangga orang tua mereka yang mengakibatkan kurangnya perhatian dan pendidikan dari keluarga. 

Sebaliknya ada juga salah mengasuh anak seperti memanjakan anak yang berlebih, meniadakan eksistensi anak dan tidak diperhatikannya pendidikan agama pada anak.

Langkah solutif yang perlu ditangani ialah mereka remaja yang lakukan balapan liar perlu ditampung keinginannya. 

Sebagai contoh, kalau pun suka dengan olahraga balapan sebaiknya diarahkan ketempat yang tepat. Berikan dukungan berupa fasilitas yang bisa mengekpresikan jati diri mereka yang sesungguhnya.

Ini butuh peran dari orangtua dan keluarga terdekatnya dengan memberi motivasi untuk supaya berada pada di jalur yang benar. Upaya pemberantasan balapan liar oleh penegak hukum belum dinyatakan cukup efektif bila tanpa adanya turun tangan arahan keluarga mereka sendiri.   

Dan terpenting lagi, para remaja untuk selalu bisa memiliki pendirian tinggi, mesti pandai memilih teman dan lingungan yang dianggap mencerminkan beradab positif bagi dirinya dan orang lain. 

Seandainya memberi dampak buruk seperti melanggar etika norma, sebaiknya tinggalkan jauh-jauh. Remaja harus punya modal ketahanan diri tidak mudah terpengaruh. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I