FITUR BARU TAMAN TIGA GENERASI

Bakal Dilengkapi Layar Tancap


Seberapa pentingkah sebuah taman kota itu. Bagi warga perkotaan, ruang terbuk hijau seperti taman kota ibarat paru-paru kehidupan, tiada taman dalam sebuah kota terasa hambar, kering gersang. Begitu pun Taman Kota Tiga Generasi hadir di tengah perkotaan memberikan tambahan keindahan.

Ini diungkapkan, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Dinas Tata Ruang Kota Balikpapan, Hairul Ilmi kepada Tribun pada Kamis 6 April 2017. Katanya, taman kota yang dibangun sudah memenuhi standar dan perencanaan matang. Taman kota selalu hadir di tengah kehidupan masyarakat perkotaan.

"Taman kota seperti paru-paru kota, ada banyak pohon tumbuhan hijau yang sediakan pasokan oksigen yang dihirup manusia. Kalau kita tidak ada taman rasanya penat saja, tidak segar," ujarnya yang saat itu mengenakan kemeja batik.

Sekarang ini, jelasnya, Taman Tiga Generasi sedang dilakukan penambahan fasilitas sebagai peningkatan layanan publik terhadap kota yang ramah lingkungan, nyaman dan aman untuk dihuni. Penggarapan fasilitas taman yang baru ini didukung penuh dari pemerintah pusat, diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

"Sudah lama orang kementrian pusat datang mau bangun fasilitas. Kami pemerintah kota sangat senang. Silakan saja ditambah kalau buat kebaikan. Saya setuju, bagus sekali, semakin membuat taman lebih baik," kata pria yang memiliki tiga anak ini. 

Pembangunan fasilitas baru Taman Tiga Generasi Kota Balikpapan pada Selasa 4 April 2017 siang. Fasilitas baru ini disebut ruang publik Revolusi Mental yang anggarannya dari pemerintah pusat. (Photo by Jongfajar Kelana)

Fasilitas tambahan dari pemerintah pusat ini bernama ruang terbuka Revolusi Mental. Direncanakan nantinya fitur taman ini akan memberi edukasi yang sangat bermanfaat bagi pengunjung taman.

Rencana awal, pembuatan panggung tamannya akan juga dilengkapi dengan penerapan teknologi videotron namun berhubung anggaran di pemerintah pusat termasuk di pemerintah kota sedang sedikit tentu saja pemberian videotron untuk sementara ditunda, menunggu momen yang pas.

"Tadinya di belakang panggungnya mau diberi videotron tapi pengadaan ini mahal. Mungkin saja ada lembaga atau perusahaan yang mau memberi Corporate Social Responsibility," ungkap Ilmi, pria kelahiran Kota Samarinda 21 Juli 1962 ini. 

Sebagai langkah solusi, pihaknya nanti untuk sementara akan menaruh layar yang bisa digunakan untuk media visualisasi atau semacam layar tancap. Kegunaan ini seperti tujuan awal, untuk kegiatan sosialisasi berbagai peraturan perundang-undangan dan pemutaran film. "Kita berpikir sementara bisa berjalan dahulu," ujarnya.

Yang pasti, tegas dia, pemutaran film semuanya berkiblat kepada film-film yang bermuatan positif yang membangkitkan semangat kebangsaan dan memupuk rasa cinta tanah air kepada Indonesia. Film yang diputar memuat informasi kebaikan demi mensukseskan revolusi mental rakyat Indonesia. "Mungkin nanti pengadaan layar dari Dinas Pekerjaan Umum. Pengelolaan dan perawatan ada di dinas kami," tutur Ilmi.

Dilengkapi Colosseum Berkursi Kayu Ulin
Awan mendung memayungi taman kota yang berada di bilangan Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan Selatan. Inilah Taman Tiga Generasi sebuah taman kota terluas yang dimiliki kota pesisir Balikpapan, yang kali ini tampak beda sedang ada pembangunan fasilitas baru, Selasa 4 April 2017.

Menjelang siang, Tribun sambangi taman ini, ada puluhan pekerja sedang fokus menggarap pengerjaan ruang baru di taman. Proyek tambahan ini berupa ruang publik Revolusi Mental persembahan Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Hujan rintik sempat turun mewarnai Taman Tiga Generasi, tetapi para pekerja tukang bangunan tiada gentar, tetap bergairah menyelesaikan pekerjaan. Ada yang membuat perataan tanah hingga sampai menata batu paving block.

Di lokasi bersua dengan Roni Hidayat, Koordinator Pengawas dan Konsultan Taman Tiga Generasi yang menjelaskan, pengerjaan taman dilangsungkan sejak awal April dan ditargekan rampung 28 Juli. Anggaran yang diterjunkan ke taman ini mencapai Rp 440.710.000

Pembuatan fasilitas taman ini ialah pembangunan lintasan joging baru sepanjang sekitar 27 meter dan ruang singgah colosseum yang dilengkapi dengan panggung beton berukuran 4x4 meter.

Diharapkan, dengan adanya tambahan fasilitas baru ini semakin membuat nyaman. ''Siapa saja bisa memakainya. Fasilitas publik ini bisa dipakai gratis," ungkapnya yang saat itu mengenakan baju lengan panjang hitam setelan celana panjang coklat.

Terkait pengadaan lintasan joging baru, pihaknya memakai 10 ribu paving block. Tujuannya ada banyak ragam yakni untuk memberikan kesan keindahan yang bernuansa alami, bisa menambah variasi pola taman, dan yang penting ramah lingkungan.

"Pakai paving block, air hujan bisa menyerap ke tanah. Sumber air tanah kita tetap terjaga," kata Roni, yang juga aktif di Ikatan Arsitektur Indonesia wilayah Kota Balikpapan yang membidangi Pelestarian Cagar Budaya.

Sebab tambah dia, dalam peraturannya sebuah taman itu adalah ruang terbuka hijau yang sifatnya harus mencerminkan kelestarian alam. Perbandingan pembangunannya harus melebihkan ruang terbuka hijau, bukan sebaliknya bangunan beton lebih mendominasi.

"Bangun cor semen di taman itu persentasenya hanya 20 persen saja dari luas taman," ungkap pria asal Kota Balikpapan ini.

Sementara, ruang colosseum yang membentuk bulan sabit ini memiliki diameter 12 meter, nantinya juga akan dilengkapi tempat duduk sebanyak 16 kursi. Bahan kursinya nanti terbuat dari kayu ulin supaya mencerminkan kesan natural.

"Kalau sudah selesai nantinya perawatan dan pengelolan akan diserahkan ke pemerintah kota Balikpapan," tutur Roni, yang memiliki jangut tipis ini.[1] ( ) 


[1] Koran Tribunkaltim, “Fitur Baru Taman Tiga Generasi Kota Balikpapan,” terbit pada Senin 10April 2017 di halaman  6 rubrik Tribun Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I