ORANG BANGKRUT SUKA HOAX

Orang Bangkrut Suka Hoax


Ribuan umat muslim menghadiri sholat jumat di Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre, Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat 10 Februari 2017 siang.

Saat itu, yang menjadi kutbah jumat ialah Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Irjen pol Safaruddin. Pria kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan ini tampil prima penuh percaya diri ketika menyamaikan siraman rohani dalam ibadah sholat jumat.

Kala itu, Kapolda Safaruddin masih mengenakan seragam dinas kepolisian, menyampaikan pesan-pesan ilahi yang dihadiri juga Walikota Balikpapan Rizal Effendi dan Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud serta Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana.

Kapolda menjelaskan, agama Islam diturunkan ke muka bumi untuk umat manusia, rahmat bagi alam semesta. Keberadaan Islam memberikan pedoman hidup yang di antaranya mengajarkan mengenai perasaan, penggunaan hati, dan perilaku. "Berakhlak mulia pada diri kita sendiri dan bagi seluruh makhluk yang di muka bumi ini," ujarnya.

Katanya, fenomena umat manusia zaman sekarang ini memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial sebagai panggung untuk menebar kebohongan, fitnah yang bertujuan menjatuhkan sesama saudara, sebangsa dan setanah air. 


Padahal dalam ajaran Islam, tindakan ini tidak dibenarkan. "Kemajuan teknologi memberi perubahan perilaku kita. Jadi sering mengguncing, mencela orang," ungkapnya.

Sebagai penguatan, Kapolda pun dalam kotbahnya mengutip ayat dari Al Quran, sebagai kitab petunjuk dari Allah. Kapolda menyebut dalam Al Quran surah Al Hujarat ayat 12,  "..Jauhilah kebanyakan purba‑sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba‑sangka itu dosa. Dan janganlah mencari‑cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain..."

Seharusnya, ujar dia, tatkala mengkonsumsi kemajuan teknologi tidak semestinya melakukan hal keburukan seperti caci maki, menjatuhkan karakter seseorang, menyebar kebencian dan kebohongan yang berujung memutus tali silaturahmi antar sesama umat Islam dan sesama manusia yang lainnya.

Idealnya, memakai teknologi seperti media sosial harus dipakai untuk mengajak orang lain berbuat baik, menebarkan nilai keluhuran demi terciptanya kehidupan yang damai dan tentram. 

"Bukan memprovokasi supaya kehormatan seseorang jatuh. Atau membuat terganggunya ketertiban dan kemanan masyarakat," tutur Safaruddin. 

Dia menegaskan, orang yang berbuat bohong di media sosial dalam kajian Islam bisa disebut juga dengan bergunjing, gibah. 

"Dosa buat mereka yang gunjing. Bergunjing ibarat memakan bangkai saudaranya sendiri yang sudah meninggal," ungkapnya. 


Sebagai penguatan, Kapolda sebutkan ayat Al Hujarat ayat 12, "...janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya..."

Dia juga mengklaim hampir 95 persen pengguna media sosial adalah penebar informasi hoax. "Kenapa kita seakan-akan kembali ke zaman jahilia, suka membunuh karakter. Ribuan tahun Nabi Muhammad telah beri tuntunan, jangan bergunjing, bohong," ungkapnya. 

Menurut Safaruddin, orang yang dikatakan bangkrut ialah orang yang rajin sholat, berpuasa, dan bersedekah tetapi masih melakukan praktik gunjing serta membuat dan menyebar hoax. 

Bila tidak ingin masuk golongan orang yang bangkrut, gunakan media sosial dengan baik. Lebih bagus, koreksi diri sendiri dan berpegang teguh pada aturan Allah, beribadah khusuk, dan hidup penuh cinta," imbuh Kapolda.

Masuk pukul 13.12 Wita, Kapolda selesai berkotbah dan dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat jumat yang waktu itu sebagai imam sholat dilakukan oleh KH Jailani Mawardi. 

Acara ibadah sholat jumat berlangsung aman dan lancar, yang diakhiri dengan kegiatan peresmian Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center dan penanaman pohon kurma secara simbolik. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I