NATAL SEMBILAN METER

Natal Sembilan Meter 
Membawa Pesan Damai


Ada sesuatu yang berbeda untuk momen Natal tahun ini di Gereja Katolik Santa Theresia, Jalan Prapatan, Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Pantauan Tribun, sekitar pukul 17.30 Wita, persis di depan gedung gereja ini berdiri tegak menjulang tinggi sebuah pohon buatan, Jumat 23 Desember 2016. 

"Diberi nama pohon natal. Meramaikan natal tahun ini. Dibuat sama Koh Lukman," ujar Vinsensius Ganya, Wakil Ketua Panitia Natal Gereja Santa Theresia.

Dia mengklaim, pohon natal tersebut merupakan yang pertama kalinya dan yang merupakan tertinggi terbesar di Kota Balikpapan. 

Pada natal tahun sebelumnya tidak sediakan pohon natal yang megah, hanya mengangkat pernak‑pernik dari daerah Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Tiap tahun kami gonta‑ganti temanya. Tidak hanya melulu yang itu saja," ungkap Ganya.

Menurutnya, tema pernak‑perniknya lebih menekankan pada kearifan lokal Indonesia. "Kami menonjolkan Bhineka Tunggal Ika. Bangsa kita dihuni beragam suku," ujarnya.

Kali ini, tambahnya, dibuat pohon berukuran besar dengan dekorasi dayak. "Hiasan pohon natal kami beri ornamen‑ornamen dayak," kata Ganya.

Dua remaja melakukan swafoto yang berlatar belakang pohon Natal Sembilan Meter di Gereja Katolik  Santa Theresia Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat 23 Desember 2016 malam (Tribunkaltim)

Pohon natal terbesar itu dianggap sebagai simbol pelindung. Pohon sebagai peneduh dengan harapan memberi kesejukan dan kedamaian. "Ide pemberian natal dari kami semua. Para panitia tahun ini," tutur Ganya.

Spesifikasi pohon natal itu pada bagian rangkanya berbahan besi, dilengkapi juga hiasan lampu warna‑warni dan ukiran dayak.

Dia menjelaskan, pohon natal itu sengaja ditaruh pada bagian luar gereja karena di interior gereja sudah ada ornamen goa maria. "Kalau taruh di dalam nanti bisa menghalangi dekorasi interior gereja," ujarnya.
 
Tinggi pohon adalah 8 meter dengan tambahan simbol bintang satu meter, jadi totalnya 9 meter. Biaya pembuatan pohon natal ini menelan biaya sekitar Rp 10 juta. 

Tinggi pohon natal itu disesuaikan dengan tinggi gedung utama gereja supaya tidak menghalangi wajah depan gereja.


"Kalau lebih tinggi dari gereja kesannya juga kurang pas. Kalau ukurannya kecil juga tidak terlihat istimewa," katanya.

Tema natal tahun 2016 adalah "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." 

Rencananya gereja itu akan dihadiri 2 ribu lebih pengunjung dengan pengkutbah ialah Pastur Huvang Hurang.

Mewakili umat, Ganya mengungkapkan, peringatan natal tahun ini berharap umat manusia mendapat kedamaian. 

Kehidupan bangsa semakin baik, krisis yang mendera segera hilang, menatap kemajuan. "Kelahiran kristus membawa kabar gembira. Melindungi manusia," katanya.[1] ( )




[1] Koran Tribunkaltim, “Pohon Natal Sembilan Meter Bawa Pesan Damai,” terbit pada Sabtu 24 Desember 2016 di halaman depan bersambung ke halaman 11 rubrik Tribunline.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I