MERAH KILAU MATAHARI
Merah Kilau Matahari
Panasnya
matahari siang itu menyengat. Sinarnya benar-benar menerangi kami yang menapaki
jalanan berlapis kayu ulin. Menyilaukan mata, yang berbusana merah semakin
kilau. Kulit tubuh terpapar violet terasa dicubit. Inilah atmosfir yang kami
rasakan saat memeluk permukiman penduduk Kampung Atas Air Baru Tengah.
LAJU
perlahan-lahan. "Aduh hati-hati ada yang bolong kayunya. Mau rapuh
mas," ujar Anggun Aprilia Eka Putri, istri saya waktu itu, Sabtu 10
Desember 2016, ketika kami melaju ke pinggir pantai menggunakan sepeda motor
matik buatan negeri matahari terbit di Kampung Atas Air.
Saya
bersama istri menghabiskan waktu untuk pertama kalinya mengunjungi Kampung Atas
Air di Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan,
Provinsi Kalimantan Timur. Menginjak ke kawasan permukiman ini mendapat suasana
dan kesan baru, menakjubkan.
Tempatnya
berciri khas, yang belum pernah kami temukan di wilayah Kota Bitung Sulawesi
Utara. Kampung Atas Air Baru Tengah ini menyimpan aura bahari. Sangat mudah
menemukan nelayan yang sedang sibuk di kapal yang bersandar di pinggiran
tambatan jalanan kayu.
Jalan
penghubung rumah penduduknya adalah kayu yang di bawahnya merupakan air laut.
Kita berjalan seperti berada di jembatan. Lokasi yang seperti ini yang kami cari,
sangat cocok untuk melakukan pemotretan, diabadikan dalam gambar foto digital
tuk sebagai kenangan indah yang merekah sepanjang masa.
Waktu
itu, angin siang di pinggir pantai kencang, tiupannya tak melunturkan cantiknya
wajah istriku. Jilbab istriku yang berwarna-warni terkibas-kibas anggun, bak
sang saka merah putih yang berkibar kuat mengusap langit biru, sebuah langit
tempat bersemayamnya bidadari-bidadari putri dongeng. ( )
Komentar
Posting Komentar