BOZEM BURUK BANJIR MASIH TERJADI

DISKUSI PUBLIK MENGGAGAS BALIKPAPAN LEBIH BAIK (3)

Bozem Buruk 
Banjir Masih Sering Terjadi  

Penataan Kota Balikpapan secara kreatif yang berbasis ramah lingungan sebuah keharusan yang tidak boleh dianggap pandang enteng. Pepatah populer sebuah kota itu tidak kenal pulang, yang kenal hanyalah berangkat, merupakan kota yang dianggap nyaman dan aman. Sampai sejauh mana posisi kondisi situasi kota minyak Balikpapan ini.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia wilayah Kota Balikpapan, Wahyullah, mengungkapkannya dalam kegiatan Diskusi Publik "Menggagas Balikpapan Lebih Baik" di kantor Tribunkaltim belum lama ini bersama LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia.

Sebelum menjabat, Wali Kota dan Wakilnya sekarang ini memiliki visi dan misi pembangunan infrastruktur dan  inovasi perkotaan. Datangnya angin reformasi di Republik Indonesia, daerah Kota Balikpapan menghadapi semarak hutan beton, berupa menjamurnya pembangunan komplek super blok dan rumah toko. 

Kata dia, kondisi Kota Balikpapan dianggap belum memuaskan. Fakta yang terjadi, Balikpapan masih mengalami kemunduran, belum ada progresif seperti halnya masih tingginya tingkat polusi udara dan semerawutnya lalu-lintas. 


Juga hilangnya identitas kota karena seperti halnya Balikpapan memiliki Pertamina tetapi seakan bukan seperti milik Balikpapan. "Sebelum adanya defisit keuangan Balikpapan sudah saya munculkan persoalan-persoalannya. Sekarang masih saja ada," ungkapnya.

Karena itu, untuk memunculkan rasa nyaman dan indah, dibuatlah pedestarian yang sangat lebar. Bukan sebaliknya membuat pelebaran jalan dan membangun jalan layang. Di negara maju seperti negeri Eropa, banyak yang sudah dibuat pedestariannya luas, aktivitas pejalan kakinya lebih banyak ketimbang kendaraan bermotor.

"Balikpapan belum ada. Yang ada gedung parkir besar tapi tidak dilengkapi sarana angkutan umum yang pas. Managemen transportasi kotanya harus terbangun bagus dahulu," kata pria berkulit sawo matang ini.

Terkait banjir, yang sekarang masuk musim penghujan, Balikpapan selalu menjadi langganan. Setiap hujan deras melanda, genangan air hujan tidak bisa dihindari. Hampir merata di semua pusat perkotaan Balikpapan mengalami banjir.

Menurut dia, perencanaan Kota Balikpapan tidak dilakukan secara total tetapi lebih berkiblat cara parsial dan tidak memiliki master plan banjir kota. Belajar dari Singapura, merancang kotanya sudah jauh hari, 30 tahun yang lalu dengan mengerahkan arsitek seluruh dunia.

Persoalan lain yang tidak tergarap baik seperti kurangnya melakukan pelebaran dan kedalaman sungai, saluran air hulu dan hilir tidak tertangani baik serta pengembang perumahan yang tidak menyediakan bozem yang fungsinya sebagai penampung air dan pengendali banjir dalam sistem. "Integrasi rumah dengan perkotaan tidak terpenuhi," ujarnya.

Termasuk, tambahnya, soal perencanaan Coastal Road sebaiknya dilakukan tidak membelakangi lautan. Andaikata Coastal Road tetap dijalankan sebaiknya menghadap ke laut atau dibatalkan sama sekali.

"Kaji ulang lagi reklamsi-reklamasi pantai di Balikpapan mengingat banyak reklamasi di Indonesia yang gagal," ungkap pria berkacamata ini.[1] ( ) 


[1] Koran Tribunkaltim, “Diskusi Publik Menggagas Balikpapan Lebih Baik 3; Bozem Buruk Banjir Masih Sering Terjadi,” terbit pada Selasa 6 Desember 2016 pada halaman depan bersambung ke halaman 11 di rubrik Tribunline.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I