BAKSO DEPOT 88 BALIKPAPAN
Dicampur Lontong
Kenyangnya Nendang
Panas
terik mewarnai siang Kota Balikpapan kala itu, Rabu 7 Desember 2016. Saya
bersama istri tercinta Anggun Aprilia Eka Putri menuju kantor Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kota Balikpapan.
MAKLUM,
kami berdua belum terdaftar pada lembaga penjamin kesehatan itu. Namun sayang,
berhubung kami datang tengah siang bolong, lembaga itu sudah tidak lagi
melayani pendaftar baru. Katanya,
operasional pelayanan bagi pendaftar baru dibuka pada pagi hari hingga masuk
waktu sholat zuhur. Siapa telat maka akan tamat. Tidak terlambat akan selamat,
cepat tuntas.
Sebelum
kami lanjutkan melangkah pulang ke rumah, sempatkan waktu untuk jajan kuliner
di warung Bakso Depot 88, yang beralamat Jalan Gajah Mada, Kelurahan Klandasan
Ilir, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur.
Lokasinya
persis di depan pintu masuk gedung Badan Pelayanan Jaminan Sosial Balikpapan.
Cukup jalan kaki, menyeberang jalan. Dicatat, itu warung bakso tidak ada
kaitannya dengan Densus 88 loh. Murni tempat kuliner kaum urban.
Kami
berdua memesan mie bakso pangsit. Tidak sampai 15 menit, pesanan kami langsung
tersedia di meja makan. Tampilan hidangan bakso pangsitnya tidak ada yang
berbeda dengan yang lainnya.
Saya
rasakan mie, begitu menempel di lidah memang gurih. Aroma yang dihembuskan mie
lezat. Rasanya mirip seperti makanan produk mie instan kemasan.
Butiran‑butiran
baksonya sedap. Rasa daging, kenyal‑kenyal nikmat membuat perut kenyang mantap.
Paling tidak enak itu bakso yang rasanya lembab lembek, lemak gajih lebih
mendominasi, membekas di lidah.
Kekurangan
dari mie pangsitnya kerupuknya kecil tidak melebar. Kurang puas. Kerupuknya
kurang serasa seperti pangsit pada umumnya.
Tidak
hanya itu, saos yang disediakan juga tidak ideal. Saus berwarna merah pekat.
Rasa dan aromanya aneh, kurang pedas. Padahal yang pas itu kalau makan pangsit,
pakai saus yang berwarna orange yang terbuat dari cabai tomat.
Kalau
perut belum puas, warung sediakan nasi lontong. Saya mencampurnya dengan mie
bakso, begitu nikmat. Porsi makan lebih berisi, cepat mengenyangkan.
Mau
tahu berapa harga yang kami makan semuanya? Tenang saja, harga yang dibandrol
adalah pasaran kuliner di Kota Balikpapan. Termasuk wajar, murah terjangkau,
harga kaki lima.
Untuk
harga mie bakso pangsit Rp 12 ribu per mangkok. Kalau dua mangkok berarti Rp 24
ribu. Sementara harga lontong nasi per buahnya Rp 3 ribu. Ukuran lontongnya
sepanjang sekitar 15 centimeter.
Minumannya
kami memesan teh manis hangat yang per gelas ukuran besar berharga Rp 3 ribu.
Murah meriah toh, masih bersahabat dengan isi kantong kita.
Penasaran
mau mencoba ? Datangi saja warung Bakso Depot 88, siapa tahu lagi mengurus
jaminan sosial di BPJS, mampir saja iseng‑iseng, hanya cukup seberangi jalan.
Selain
bisa kenyang, kita tidak akan bosan dan lelah menunggu antrian panjang orang
yang mengurus jaminan sosial. ( )
Komentar
Posting Komentar