DESA KELUBIR | BULUNGAN | KALTARA
Iswadi akan Kemas Beras Desanya
Kebijakan
Kementrian Transmigrasi Republik Indonesia yang akan mengucurkan Dana Desa dua
kali dalam setahun, disambut baik kepala desa. Satu di antaranya Desa Kelubir
yang dananya akan dimanfaatkan untuk mensukeskan program One Village One
Product.
Secara tata letak, Desa Kelubir
berada di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Provinsi
Kalimantan Utara. Kepada Tribun, Kepala Desa Kelubir, Iswadi, menuturkan, penggunaan dana desa
nantinya akan difokuskan bagi kemajuan industri pertanian, yang menghasilkan
ciri khas produk andalan desa.
“Kami menggali sumber daya yang
ada di desa. Keunggulan desa kami akan kami pasarkan demi menambah kesejahteraan
masyarakat,” tuturnya pada Kamis, 25 Februari 2016.
Memasuki tahun 2016 menurut dia,
merupakan berkah karena jumlah Dana Desa kian bertambah ketimbang pada tahun
sebelumnya dengan perubahan aturan yang hanya turun dua kali dalam setahun.
Jika digabung dengan dana yang
berasal dari kabupaten atau istilahnya Alokasi Dana Desa, maka Desa Kelubir
akan mendapat limpahan uang Rp 1,3 miliar. “Kami senang saja. Kami akan gunakan
dengan sebaik-baiknya,” tegas Iswadi, yang memiliki rambut lurus hitam ini.
Berdasarkan kesepakatan bersama
pemerintahan desa, pihaknya akan membeli perlengkapan mesin penggiling padi dan
alat pembuat kemasan beras. “Petani-petani bisa menggunakan, untuk kemudian
bisa dijual kepasaran luas, sampai keluar desa, bahkan kota Tanjung Selor,”
ujarnya.
Dia berpendapat, pemilihan
penggiling padi karena desanya sangat kaya akan alam hasil pertanian beras.
Petani tidak melulu bertanam saja, akan tetapi juga bisa berbisnis pola
industri.
Alat-alatnya nanti akan dimasukan
ke dalam Badanb Usaha Milik Desa. Setiap petani yang memakai mesinnya akan
dikenakan retribusi, yang nanti dana ini digunakan sebagai upah tenaga
operasional mesin dan peremajaan mesin.
“Kita lihat produk-produk beras
yang dikemas banyak berasal dari pulau Jawa. Kenapa tidak ada yang asli dari
Bulungan. Desa kami bisa membuatnya,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya
akan mengirim beberapa orang untuk membuat pelatihan operasional mesin
penggiling gabah menjadi beras dan pengemasan beras. “Dana pelatihan kami ambil
dari dana desa. Pelatihannya nanti di Jawa Barat,” tutur pria kelahiran Malinau
ini.
Namun yang masih menjadi kendala,
ungkap dia, dana desa belum bisa dikucurkan sebab masih menunggu Surat
Keputusan Bupati Bulungan. Syarat Dana Desa bisa dikucurkan ada Surat Keputusan
Bupati. “Kami masih tunggu. Sangat berharap bupati yang baru dilantik bisa
terbitkan SK Bupati,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Bulungan,
Sudjati menegaskan, SK Bupati mengenai penyaluran Dana Desa sudah dibuat,
tinggal menunggu tanda tangan saja untuk kemudian disalurkan ke masing-masing
desa.
“Secepatnya bisa saya tanda
tangani. Suratnya sudah dibuat. Supaya ada surat ini bahwa bupati tahu akan ada
program pengucuran dana,” ujarnya yang saat itu usai meresmikan jamaah umroh
Bulungan.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Dana Desa untuk
Beli Mesin Penggiling Padi,” terbit pada Jumat 26 Februari 2016 di halaman 23
rubrik Tribunline.
Komentar
Posting Komentar