MENYENTUH AWAN MENDUNG

Menyentuh Awan Mendung


Awan hitam menggulung-gulung di atas sana, di sebuah tempat yang bernama langit. Hitam pekat. Mereka yang merasa berada di bawahnya akan muncul perasaan, itu sangat menyeramkan !. Angker, layaknya gambaran kisah drama horor di layar kaca televisi.

TIDAK. Itu tidak seperti apa yang dibayangkan, berkesan mistis menyeramkan. Tidak. Itu tidak bermuatan magis iblis. Itu sama halnya seperti mata manusia, kadang bisa kantuk, juga bisa mendelik. Langit berubah warna, bukti adanya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Jalan beraspal, menuju daratan tinggi demi menggapai langit kapas yang menghitam. Tak mungkin tergapai. Butuh pesawat sukhoi atau kuda pegasus untuk menjangkaunya.

Jongfajar Kelana TANJUNG SELOR
Awan mendung memayungi daerah Jalan Agatis Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat 19 Februari 2016 sore. Beberapa kendaraan bermotor yang jumlahnya tidak banyak masih melintasi di kawasan ini.

Lagi pula, untuk apa menyentuh awan hitam mendung itu. Mau disamber halilintar, atau ingin menjemput tongkat estafet perjuangan super hero nusantara, Gundala. Ada-ada saja. Hidup ini hanya sekali.

Pemuka agama yang tidak pernah menjadi ‘tukang doa’ di acara seremonial pemerintahan dan perusahaan swasta pernah bilang bahwa, “Perbanyaklah amal di muka bumi ini, sebagai bekal di kehidupan akherat kelak.” Terima kasih. ( )

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN