PASCAKERUSUHAN PILKADA KALTARA

Gotong Royong Bersihkan Sisa Perusakan


Pagi itu, beberapa pegawai negeri sipil di lingkungan Sekertariat kantor Gubernur Kalimantan Utara bergotong-royong, kerja bakti membersihkan ruang-ruang kerja yang berantakan dan kotor dari puing-puing kaca, Minggu 20 Desember 2015.

PENYEBABNYA, pada Sabtu 19 Desember 2015 sore, sejumlah massa pengunjuk rasa mencoba masuk ke areal kantor Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara). Aparat kepolisian yang berjaga pun kebobolan,  puluhan massa berhasil tembus penjagaan dan langsung berbuat anarkis.

Gedung aula Serba Guna kantor Gubernur Kaltara menjadi sasaran amukan massa. Seluruh kaca-kaca jendela yang ada di Serba Guna pecah berkeping-keping. Ruang interior Serba Guna kantor Gubernur Kaltara tidak terbakar. Kursi-kursi yang berada di ruangan ini masih tersisa, tidak ada yang dibakar.

“Gedung tidak terbakar. Sumber api dari bakaran tameng-tameng milik polisi. Saya lihat tameng-tameng yang ditaruh disitu (luar ruang serba guna) dibakar oleh massa, kemudian apinya merembet ke bagian tembok,” kata Datu Iqra Ramadhan, Kepala Biro Pemerintahan Umum Pemprov Kaltara, kepada Tribun, yang saat itu menjadi saksi mata di lokasi kejadian.


Berdasarkan olah kejadian perkara, massa yang merusak beberapa ruang kantor Gubernur Kaltara tidak sampai mengambil barang-barang yang ada di dalam kantor seperti perangkat komputer, mesin printer, dan meja kursi.

Saat itu, Pj Gubernur Kaltara, Triyono Budi Sasongko meninjau lokasi yang dibersihkan. Karena pada siangnya, dipakai untuk rapat internal bersama Polda, Kodim, dan Korem pasca kerusuhan.

“Sekarang Tanjung Selor sudah kondusif. Setelah itu tidak memanas lagi. Semua pegawai negeri tetap masuk kerja. Tidak ada boleh yang membolos, masuk seperti biasa,” ujarnya.

Polisi Buru Provokator
Kemudian, ada lagi kedatangan tambahan personel dari Brimob Kelapa Dua Jakarta bertujuan untuk memburu para provokator yang terbukti melakukan tindakan anarkis saat kegiatan unjuk rasa di areal kantor Gubernur Kaltara.

Ini diungkapkan, Kapolres Bulungan, AKBP Ahmad Sulaiman, saat memberikan pidato amanat upacara apel pasukan Brimob Kelapa Dua yang dilangsungkan di lapangan Agatis Tanjung Selor, Minggu 20 Desember 2015 siang.

Jumlah pasukan yang ditambah tersebut sebanyak 200 personel, yang merupakan serdadu Resimen Tiga. Tujuan kedatangannya, kata Sulaiman, untuk mengamankan pasca pelaksanaan perhitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kaltara.

Ia menjelaskan, situasi yang ada di Tanjung Selor akan sangat berbeda dengan di tempat lain. Apalagi, ungkapnya, saat kejadian anarkis, tampak ada beberapa orang pengunjuk rasa yang terbukti membawa senjata tajam dan panah sumpitan.

“Bentrokan yang kita akan hadapi bukan lagi pendekatan musyawarah, sudah tidak bisa lagi tetapi mengatasinya lebih dari ini. Kalian dilengkapi senjata api. Siap untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” ungkapnya.     

Pengiriman pasukan tambahan tersebut, ujar Sulaiman, lebih untuk memaksimalkan pengamanan di perkotaan Tanjung Selor, mengingat massa pengunjuk rasa sudah dianggap bertindak di luar batas kewajaran. “Pasukan akan diterjunkan. Melakukan operasi. Mencari pelaku-pelaku atau provokator lainnya yang akan membuat kerusuhan di Kaltara,” katanya.

Menurut Sulaiman, saat peristiwa anarkis, dari di antara mereka ada yang meminum-minuman beralkohol. Kontan, dengan kondisi ini, mereka yang minum minuman keras berperilaku brutal, tak terkendali.

Berdasarkan data dari Polda Kalimantan Timur, para pelaku kegiatan anarkis saat unjuk rasa di kantor Gubernur Kaltara sudah ditangkap. Sebanyak 19 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dibawa ke Polda Kaltim, di Balikpapan untuk diproses.

Tak Menduga Pilkada Berakhir Rusuh
Saat memanas di kawasan kantor Gubernur Kaltara, Penjabat Gubernur Kaltara, Triyono Budi Sasongko, sedang berada di rumah dinasnya (rudis). Mantan Bupati Purbalingga ini mengaku tak percaya bila sampai terjadi kerusuhan.

Itu diungkapkan, Ajudan Pj Gubernur Kaltara, Ramzi Aramis, saat ditemui Tribun di kantor Gubernur Kaltara. Kata pria berkulit gelap ini, Pj Gubernur saat perhitungan rekapitulasi surat suara ada di serba guna Kaltara. 

Penjabat Bupati Bulungan Syaiful Herman yang mengenakan topi hijau bersama kawan-kawannya sedang merayakan panen buah semangka di Kampung Baru Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Sabtu 19 Desember 2015 siang. (Photo by Budi Susilo)

“Selesai rapat pleno sekitar jam empat sore. Pj Gubernur tinggalkan ruangan Serba Guna menuju ke Kodim. Lalu tidak lama dengar ada kericuhan, langsung pulang ke rumah dinasnya,” katanya.

Sebelumnya, ungkap Ramzi, Pj Gubernur sudah mengetahui kabar para demonstran di areal kantor Gubernur semakin memanas. “Bapak sudah tahu massa demonstrasi sudah sampai ada aksi timpuk-timpukan,” tuturnya.

Kala itu, rumah dinas yang beralamat di Jalan Enggang Tanjung Selor dijaga aparat keamanan dari kepolisian. Kata Ramzi, tidak ada mobilisasi massa ke rumah dinas Pj Gubernur. “Istri beliau juga sedang ada di rumah dinas. Diamankan,” ungkapnya.

Menurutnya, aksi kerusuhan di kantor Gubernur Kaltara, membuat Pj Gubernur penasaran. Dirinya merasa tidak menyangka ada kejadian anarkis. Padahal, anggapan Pj Gubernur, Pilkada akan berlangsung tertib dan aman.

“Pak Pj sudah sering menggelar sosialisasi Pilkada damai. Juga dibuat acara pertemuan kesemua paslon. Dipertemukan untuk komitmen melaksanakan Pilkada damai,” kata Ramzi.

Saat ditemui, usai rapat koordinasi pengamanan dengan Polda dan Kodim, Pj Gubernur menuturkan, situasi Tanjung Selor dan sekitarnya sudah berangsur normal. Tidak ada lagi gejolak atau sampai tercipta lagi kondisi konflik. “Sekarang sudah aman. Kita lihat aktivitas warga sudah seperti biasa,” ujarnya.

Sementara, Syaiful Herman Pj Bupati Bulungan, saat peristiwa memanas di kantor Gubernur sedang berada di Kampung Baru Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kaltara, mengikuti kegiatan petani memanen buah semangka.[1] ( )



[1] Koran Tribunkaltim, “Pj Gubernur Gotong-royong Bersihkan Sisa Perusakan: Triyono Tak Menduga Pilkada Berakhir Rusuh,” terbit pada Senin 21 Desember 2015, pada halaman pertama atau headline news.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN