TEKNOLOGI INFORMASI BULUNGAN
Dua Kecamatan akan Disentuh 4G
Perusahaan telekomunikasi PT Maxima
Arta pada Jumat 6 November 2015, mengajukan permohonan ijin pembangunan layanan
teknologi komunikasi 4G kepada pemerintah Kabupaten Bulungan, Provinsi
Kalimantan Utara.
SAAT itu, Direktur Operasional PT
Maxima Arta, Glen Pontoh, mengatakan, sebagai langkah awal pihaknya mengajukan
proposal kerjasama kepada pemerintah daerah dengan harapan diberikan peluang
berupa kemudahan pengurusan administrasi dan penyediaan lahan.
“Pemkab tidak perlu keluar biaya.
Kami hanya memohon komitmennya saja. Diberikan lahan yang tidak bermasalah,”
ujarnya yang saat itu pertemuannya dilakukan di ruang rapat Penjabat Bupati
Bulungan.
Kata dia, pengoperasian teknologi 4G
membutuhkan lokasi. Sebab teknologi ini memakai micro cell yang membutuhkan
ketinggian sampai 20 meter dan memerlukan tenaga listrik mencapai 4.400 Watt.
Sementara luas lahan yang diperlukan
hanya 2x2 meter dengan dilengkapi media transmisi fiber optic. “Tahap
awal layanan 4G ini hanya baru mencakup Kecamatan Tanjung Selor dan Kecamatan
Tanjung Palas,” urainya.
Penggunaan model micro cell
adalah cara solusi mengindari wilayah Kabupaten Bulungan menjadi ‘hutan’
menara. Pihaknya merupakan satu di antara rekanan operator telekomunikasi di
Indonesia yang menerapkan layanan micro cell di beberapa wilayah Pulau
Sumatera dan Jawa.
“Kami berusaha untuk tidak membuat
banyak menara yang bisa memakan lahan daratan. Karena nantinya, micro cell yang
kami buat bisa juga digunakan sebagai menara bersama,” ungkap Pontoh.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Bulungan,
Syaiful Herman mengatakan, Pemkab menyambut rencana proyek PT Maxima Arta.
Pemerintah siap membantu dengan memberikan kemudahan dalam perijinan dan
penyediaan lahannya.
“Tapi kalau bisa tidak hanya Tanjung
Selor saja. Layanan ini sebaiknya juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada
di kecamatan lain,” tegasnya.
Sebab ungkap dia, masih ada lima
kecamatan yang dianggap jauh dari sentuhan layanan telekomunikasi secara baik.
Kecamatan ini yakni, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Barat, Sekatak, Peso
Hilir dan Peso.
“Kadang di pusat kota Tanjung Selor
saja saya sudah bertelponan. Memakai SMS juga kadang sering gangguan, bagaimana
dengan nasib kecamatan yang ada di hulu sana,” keluhnya.
Yang pasti tambahnya, usaha
pemenuhan tenaga listrik akan terus dilakukan, mengingat penerapan teknologi
telekomunikasi micro cell membutuhkan daya listrik. Beberapa daerah kecamatan
yang ada di Kabupaten Bulungan masih ‘miskin’ listrik. Satu di antaranya, eksistensi energi
listrik di Kecamatan Peso baru mampu beroperasi 12 jam. Bahkan tiga desa di
Kecamatan Peso Hilir belum pernah merasakan nikmatnya sumber energi listrik.
“Saya harap kondisi yang ada selama
ini harus menjadi perhatian serius PLN (Perusahan Listrik Negara),” tegas
Syaiful, yang kala itu juga didampingi oleh Kepala Bappeda dan Asisten Bidang
Pembangunan.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Dua Kecamatan
akan Nikmati Layanan 4G,” terbit pada Sabtu 7 November 2015, di halaman 20,
rubrik Tribunkaltara.
Komentar
Posting Komentar