KAMPUNG TANJUNG RUMBIA KALIMANTAN UTARA

Saat Senja Memancing Ikan

Pergi memancing untuk membunuh waktu kosong. Bukan memancing kerusuhan namun memancing ikan yang hidup di alam liar. Memancing bukan aktivitas yang rutin dilakukan, hanya saja untuk mengisi waktu luang.
 
MEMANCING ikan tidak di tengah perairan lautan lepas, apalagi di sungai yang beraliran deras. Memancing ikan memilih di parit yang masih ditumbuhi semak belukar di perkampungan Tanjung Rumbia, Kelurahan Tanjung Selor Hulu, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa 18 Agustus 2015 sore.

Ikan yang hidup di parit-parit Tanjung Rumbia tidak melimpah ruah. Jumlahnya hanya hitungan jari saja. Jika sedang beruntung, ikan yang diperolehnya paling hanya seukuran telapak tangan orang dewasa. 

Tetapi itu tidak menjadi soal, apakah mendapat ikan besar atau kecil. Yang penting memancing itu bisa membuat asyik, menjalani hari penuh warna dan bermakna, sebab memancing ikan itu mengajarkan kita filsafat hidup, bahwa “Dalam berkehidupan itu mesti sabar, fokus, dan penuh daya juang tinggi saat ingin mencapai sesuatu hal yang diinginkan.”  

Memancing ikan di parit Tanjung Rumbia Kelurahan Tanjung Selor Hulu

Saya memancing, memilih di waktu senja, saat matahari terbenam ke dalam perut bumi, berganti akan menjadi malam hari. Tidak hanya seorang sendiri, saat tiba di lokasi Tanjung Rumbia, ternyata ada juga banyak pemancing ikan di parit-parit Tanjung Rumbia, mencoba peruntungan di sore hari Tanjung Rumbia. 

Dan sampai waktunya tiba untuk kembali pulang ke kediaman, terhitung sejak jam empat sore hingga jam enam petang, saya hanya memperoleh satu ekor ikan saja. Itulah rezeki saya waktu itu. Satu ekor Ikan Puyu saja. Alhamdulilah. ( )  


Komentar

  1. seru banget ya bang memancing, ada manis-manisnya gitu...

    BalasHapus
  2. Mengejar kesejahteraan. Ayo semangat !

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I