MASJID AGUNG ISTIQOMAH TANJUNG SELOR

Dihiasi Kaligrafi Besar Al Fatihah 

Kemunculan Masjid Agung Istiqomah berangkat dari kebutuhan warga muslim Tanjung Selor akan rumah ibadah yang strategis, aman dan nyaman. Penggarapan masjid itu dilakukan secara gotong-royong oleh semua golongan masyarakat.

POSISI masjid itu berada di pusat kota, yang ada di bilangan Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Saat itu, Tribunkaltim bertemu dengan Ketua Takmir Masjid Agung Istiqomah, Darmansyah Umar, pada Jumat 3 Juli 2015 siang. 

Sebelum dibangun masjid, lahannya ialah kebun semak belukar. Jika ingin tunaikan sholat, warga seputaran daerah tersebut harus terpaksa pergi ke daerah Kampung Arab yang jaraknya sekitar tiga kilometer atau ke langgar di pinggir Sungai Kayan yang berjarak sekitar 100 meter.

Kata Darmansyah, penggarapan masjid saat itu berlangsung sekitar tahun 1993, yang digawangi langsung Pemerintah Kabupaten Bulungan, sisanya dapat bantuan dari warga jamaah setempat. “Tadinya mau dibangun bertingkat tapi dana terbatas masjid tidak berlantai,” ungkap pria berumur 60 tahun ini.

Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat 3 Juli 2015 siang. (photo by budi susilo)
 
Ada satu di antara yang menjadi pelaku sejarah pembanguan masjid ini, yakni Darmadji Adnan (66). Ketika ditemui di rumahnya, pria kelahiran Blitar ini mengungkapkan, dahulu waktu membangun semua warga bergotong-royong. “Ada tentara, polisi, pegawai negeri ikut jadi tukang,” tuturnya.

Kebetulan juga, pembangunan rumah ibadah itu berada di kawasan perkampungan orang-orang dari hulu yang telah menjadi mualaf dalam binaan Yayasan Al Hidayah.  “Ikut membantu juga,” ujar Darmadji. 

Masjid diberi nama Istiqomah, bukan tanpa alasan. Kata dia, mengambil kalimat Istiqomah karena memiliki makna yang mengandung doa agar warga muslim di Bulungan tetap konsisten pada ajaran nabi Muhammad yang bersumber dari Allah SWT.   

Kini, masjid itu sudah rampung, menjadi masjid terbesar dan kebanggaan Kabupaten Bulungan. Tidak hanya gelaran sholat namun kegiatan-kegiatan bernuansa Islam sering dibuat di masjid ini. 

Tribun mengamati, ciri khas yang terpancar dari masjid ini ialah hiasan kaligrafi yang tulisannya berwarna kuning emas. Bentuk kaligrafinya besar, berfungsi sebagai penutup sebagian kecil tembok masjid. Letak kaligrafinya berada di samping kanan dan kiri mimbar imam. 

Pada bagian kanan, kaligrafi itu memuat goresan ayat surat Al Fatihah. Mengutip di buku Tafsir Al Misbah, karya Quraish Shihab dijelaskan bahwa Al Fatihah ialah pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebijakan. Pada masa Rasul SAW masih hidup, Al Fatihah dikenal sebagai Ummul Kitab (Induk Kitab) atau Ummul Quran (Induk Quran) dan As As-sab’al Matsani atau tujuh ayatnya diulang-ulang. 

Suasana Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara pada 3 Juli 2015. (photo by budi susilo)

Sementara untuk kaligarfi surat Al Mu’minuun menggambarkan sebuah orang-orang yang beriman. Karya kaligarfi itu berada di posisi kiri mimbar masjid. Mengacu pada buku Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman karena mendapat kemenangan, kebahagiaan, peroleh keberuntungan dengan cata khusuk dalam sholatnya.  
   
Unsur desain khas lainnya, masjid dilengkapi empat menara yang diberi warna putih coklat dan sebagai pencipta aura keasrian dan keindahan, masjid pun akan dibangun taman-taman mini pada bagian halaman dalam masjid. 

Bagi anda yang penasaran dengan masjid itu, silahkan kunjungi dan rasakan sendiri. Siapa saja bisa bebas masuk dengan syarat kita harus tetap menjaga kerbersihan dan kesopanan.

Sumber:  http://kaltim.tribunnews.com/2015/07/10/masjid-agung-istiqomah-dihiasi-kaligrafi-al-fatihah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I