SEKOLAH DASAR BUDDHIS TANJUNG SELOR

Batu Warna-warni 
Iringi Awal Pembangunan

TEMPO yang bersejarah, pada Selasa siang 19 Mei 2015 lalu, Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor di Jalan H Maskur ramai di kunjungi umat Budha dan jajaran pemerintah Kabupaten Bulungan. Alasannya karena akan didirikan Sekolah Dasar (SD) Buddhis Paramita. Sebagai agenda awal melakukan prosesi peletakan batu pertama pembanguann gedung sekolah.  

Melalui Bupati Bulungan Budiman Arifin yang memberikan pidato sambutan mengatakan, pendidikan itu hal yang paling utama dalam memajukan daerah. Tanpa ada penerapan pendidikan di daerah, tidak akan mungkin tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. “Semua agama menganjurkan untuk wajib menuntut ilmu,” ujarnya. 

Coba perhatikan negara-negara asia yang maju seperti di antaranya ada Jepang, Tiongkok dan Korea mengutamakan sektor pendidikan untuk mengejar pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing. “Negara mau maju, ya pendidikan kita harus wajib dimajukan terlebih dahulu,” katanya.

Saat itu, Bupati bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan pun berkesempatan meletakkan batu pembangunan SD Buddhis Paramita. Didampingi juga oleh Jaya Medho Mahatera Bhikkhu Yayasan Graha Paramita dan Alen Tedy Purnawan sebagai Ketua Yayasan Graha Paramita. 

Prosesi peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Dasar Budhhis Paramita Tanjung Selor di Vihara Dharma Cakra pada Selasa 19 Mei 2015 di Jalan Maskur Provinsi Kalimantan Utara. (photo by budi susilo)

Batu-batu yang diletakkan itu telah diberi warna yang berbeda-beda. Setiap warna memiliki makna filosofis. Batu merah melambangkan cinta kasih, batu ungu maknanya semangat, batu biru mengandung makna bakti, batu kuning artinya kebijakan, dan batu putih menggambarkan kesucian. 

Karena itu, tutur Alen, nantinya kehadiran SD Buddhis Paramita akan memberikan banyak manfaat dan nilai positif bagi daerah Kabupaten Bulungan dan secara umum bagi Provinsi Kalimantan Utara. “Dana pembangunan diperoleh dari sumbangan masyarakat dan kami sedang mengajukan bantuan juga, ke pemerintah kabupaten,” katanya.

Menurutnya, tujuan dari pembangunan SD Buddhis Paramita untuk menggiatkan kegiatan belajar mengajar agar mampu menciptakan generasi bangsa yang bermoralitas dan berilmu pengetahuan yang mumpuni. 

“Kurikulum yang kami terapkan seperti sekolah swasta yang lain. Ada pelajaran agama dan ilmu umumnya. Bagi mereka yang tidak beragama Buddha juga diperbolehkan, sebab pelajaran agama lain juga akan diterapkan,” ungkap Alen. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I