KEDELAI BULUNGAN KALIMANTAN UTARA
Kuda
Lumping Penanda Tanam Serentak
Terik
matahari pagi yang hangat, seolah menjadi saksi bisu bagi sejarah penanaman
kedelai serentak, yang pertama kalinya ada di Kabupaten Bulungan Provinsi
Kalimantan Utara.
Kali ini, penamanam dimulai dari daerah persawahan Padat
Karya, Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, pada
Minggu 10 Mei 2015, seluas 188 hektar.
Pelaksanaan itu diresmikan secara langsung oleh Triyono
Budi Sasongko Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) dan Budiman
Arifin Bupati Bulungan. Para rombongan pemerintah daerah ini tiba di lokasi
sekitar pukul 10.10 Wita.
Saat mereka tiba di Desa Gunung Putih, dihibur oleh
kesenian rakyat khas Jawa Timur, berupa tarian kuda lumping Turonggo Kencono,
selama lima belas menit.
Mereka yang berunjuk gigi tarian kuda lumping itu
merupakan asli dari tanah jawa karena Desa Gunung Putih dikenal sebagai kawasan
bermukimnya kalangan transmigran dari jawa.
Pagelaran itu ditunjukkan sebelum kedua pejabat teras
tersebut turun ke tanah, ikut menanam bibit kedelai di lahan ladang. Kontan, luapan
seni tari itu memecah kebosanan para hadirin yang datang, menjadi hiburan
alternatif.
Usai aksi itu kelar, giliran Bupati Bulungan naik podium
memberikan sambutannya. Dia menyampaikan, penanaman kedelai dilakukan serentak
di berbagai kecamatan.
Untuk di Kecamatan Sekatak dilakukan Dandim Tanjung Selor
di sebuah Desa Pungit seluas 155 hektar dan di Kecamatan Tanjung Palas Timur
Desa Wonomulyo oleh Ketua DPRD Kabupaten Bulungan seluas 69,50 hektar.
“Petani dikasih bantuan uang 1,9 juta untuk pembiayaan
bibit benih, pupuk. Diberi petugas penyuluh pertanian untuk membimbing
penanaman kedelai,” ungkapnya.
Karena itu, tegasnya, seluruh petani yang menanam
diharapkan untuk serius dan penuh semangat. Apabila petani semangat, maka
pemerintah akan terus berupaya memberi bantuan kegiatan pertanian.
“Kita harus bisa jaga kualitas pertanian kita. Supaya
konsumen tidak menyesal bila membeli barang dari kita,” kata Budiman yang kala
itu istrinya, Chairiah, pun ikut mendampingi.
Saat itu, turut hadir juga, Asep Sunarya anggota DPRD
Sumedang menjelaskan, daerah Sumedang akan membeli semua hasil pertanian dari
Kabupaten Bulungan karena kualitas kedelai dari Bulungan sangat paripurna.
“Kualitas kedelai disini bagus kalau kita bandingkan dengan yang dari impor,”
tuturnya.
Melihat geliat tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltara
sangat mengapresiasi atas upaya Pemkab Bulungan. Alasan Triyono, karena
Bulungan bercita-cita menjadi daerah food
estate. “Negara kita nanti tidak akan lagi impor kedelai,” katanya.
Dia yakin, Kaltara khususnya Kabupaten Bulungan, akan
menjadi daerah maju di Indonesia. Kaltara ibarat magnet yang akan menjadi daya
tarik nasional. Karena itu, penanaman kedelai harus efektif dan produktif.
“Petani-petani dan mitranya harus terus maju supaya
program ini terus menggelinding. Supaya kita bisa berproduksi kemudian ada yang
mau membeli hasil panen kita,” ujarnya.
Saat jarum jam menunjukan
pukul 10. 43 Wita, kegiatan penanaman kedelai dimulai. Penjabat Gubernur
Kaltara, Bupati Bulungan, anggota DPRD Sumedang, dan Direktur Pesona
Khatulistiwa Nusatara rela bepanas-panasan untuk menaruh bibit kedelai di dalam
tanah. ( )
SUMBER: Tribunkaltim.co http://kaltim.tribunnews.com/2015/05/11/kuda-lumping-penanda-pj-gubernur-kaltara-turun-ke-tanah
Komentar
Posting Komentar