PELANGI DI AWAN MENDUNG
Pelangi di Awan Mendung
DUDUK bersantai di sebuah kursi besi pada pukul lima
sore, Minggu 29 Maret 2015 di wifiid ‘Markas Merah’ bilangan Jalan Agatis,
Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Memandang awan disana agak kehitam-hitaman terlukis juga
pelangi menghiasi langit mendung Tanjung Selor. Hadirnya pelangi di awan
mendung itu menambah keindahan senja Tanjung Selor.
Spontan, hujan rintik pun turun dari awan membasahi
lapisan daratan Tanjung Selor kala jarum jam menunjukkan 17. 50 Wita. Angin
bertiup sepoi-sepoi, memberi kenyamanan raga. Hening dari kebisingan mesin
kendaraan bermotor, Tanjung Selor memang keren.
Saat memasuki penghujung pukul 18.01 Wita, keluarlah
seorang pria dari sebuah bangunan beton milik perusahaan telekomunikasi berplat
merah. Berstatus sebagai satpam, keluar ruangan menuju ke tiang bendera meski
rintik hujan halus masih mengguyur bumi Tanjung Selor.
Dia tanpa berpayung apalagi bertopi meniatkan diri
menurunkan bendera merah putih yang tak lagi berkibar karena cuaca mendung.
Inilah yang setiap harinya, yang setiap sorenya, rutin dilakukan penurunan
bendera merah putih agar terjaga dari balutan dinginnya malam.
Pelangi di awan mendung Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara Minggu 29 Maret 2015 sore (photo by budi susilo) |
Tak sampai berlarut-larut, akhirnya si hujan rintik merasa
lelah, ia terhenti, enggan untuk membasahi tanah Tanjung Selor lagi. Wow, sekitar
di pukul 18.19 Wita, hujan reda. Namun bekas-bekasnya ada, basah dan
menyejukkan. Alam begitu baiknya, mau memberikan cinta dan kedamaian.
Jelang kumandang azan Maghrib, lampu di seputaran tempat
duduk aku tadi kedap-kedip di pukul 18.23 Wita. Bukan sengaja seperti di ruang
diskotek, tetapi ini karena memang ‘penyakit biar pet’ yang masih disimpan oleh
Perusahaan Lilin Negara (PLN) Tanjung Selor. Hari yang berlika-liku, usai ada cahaya
pelangi terbitlah kemudian padam. Sungguh berwarna !
Komentar
Posting Komentar