TAHUN BARU DAERAH BARU
Tahun
Baru Daerah Baru
SELAMAT tahun baru 2015.
Kalimat inilah yang pertama kalinya saya rasakan di pulau Borneo, provinsi
Kalimantan Timur, yang ibu kotanya Samarinda.
Sebelumnya, saya tidak
pernah merasakan tahun baru di Kalimantan Timur. Paling sering, saya merasakan
pergantian tahun baru ada di tanah Jawa, Kota Jakarta, di Kota Manado Sulawesi
Utara serta Kota Gorontalo.
Saya sangat bersyukur,
berkesempatan menikmati malam pergantian tahun baru di Kalimantan Timur,
persisnya di Kota Balikpapan, kawasan Jalan Sudirman lapangan Merdeka dan
pesisir pantai Monpera.
Menetap di provinsi
Kalimantan Timur bisa dibilang seumur jagung. Belum berbulan-bulan, apalagi
bertahun-tahun seperti layaknya masyarakat suku Dayak.
Kumpulan kapal-kapal laut yang ada di kampung nelayan Manggar Balikpapan Timur, Kalimantan Timur pada Rabu 17 Desember 2014. (photo by budi susilo) |
Awal mula saya menginjak tanah Kalimantan adalah Kota Balikapan, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman pada Kamis 4 Desember 2014 untuk melanjutkan ke daerah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur melalui jalur darat.
Di Kutai Timur, Sangatta
Utara, hanya sebentar. Saya disini hanya seminggu, pada Kamis 11 Desember 2014
saya terbang lagi ke Kota Jakarta, menuju ke kediaman di Kota Tangerang.
Nah, tidak selang beberapa
waktu yang lama, tepat pada Senin 15 Desember 2014, saya kembali terbang dari
Kota Jakarta Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju ke Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur.
Alhamdulillah, kala itu
perjalanan di udara saya aman dan lancar. Saya mendarat selamat di Bandar Udara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.
Mendarat di Balikpapan pada
pagi hari. Tujuan kali ini, saya merantau untuk bekerja di media lokal Tribun
Kaltim. Soalnya, saya telah mengirim lamaran pekerjaan dan oleh pihak Tribun
Kaltim lamaran saya direspon dan diterima menjadi wartawan.
Oleh Tribun Kaltim, saya
dipercaya untuk liputan di daerah Kota Balikpapan. Selama ini saya lebih sering
bertugas di kancah pemerintahan Kota Balikpapan.
Sementara, untuk tempat
tinggalnya, saya menyewa sebuah kamar kosan di daerah Wonorejo, yang tidak jauh
dari kantor Tribun Kaltim.
Buat saya pribadi, kosannya
bisa dibilang cukup nyaman, karena lingkungannya bersih, eksklusif, dan
tersedia air yang melimpah ruah. Cukup merogoh kocek uang Rp 600 ribu
perbulannya, saya dapat fasilitas kasur busa dan lemari kecil.
Kosan yang saya tempati atas
rekomendasi teman sekantor saya di Tribun Kaltim, yakni Mohammad Lutfi yang
juga tinggal disini.
Makanya, tidak heran di
kosan ini saya juga bertetangga dekat dengan Lutfi. Ya, inilah cerita singkat
saya, untuk di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. ( )
Ceritanya asik
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya Bro Satrio, :D
BalasHapus