LANGIT MALAM MONPERA BERTABUR KEMBANG API

Langit Malam Monpera 
Bertabur Kembang Api

Jarum jam menunjukan angka 23.12 Wita. Arus lalu-lintas di sepanjang Jalan Sudriman Kota Balikpapan ramai di jejali manusia. Saat itu bertepatan dengan malam pergantian tahun baru 2015.

Ketika saya melintas di sepanjang jalan itu, dari Hotel Aston hingga Gedung Wali Kota Balikpapan terlihat beberapa kendaraan bermotor roda dua dan empat berbaris mengular, memadati jalanan, Rabu 31 Desember 2014.

Arus lalu-lintas merayap, sehingga beberapa polisi pun tampak ada yang sibuk mengatur pergerakan kendaraan bermotor. IKebanyakan dari mereka para pengguna kendaraan bermotor menuju arah Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat) dan Lapangan Merdeka.

Sebelumnya, pada jam 21.30 Wita, kawasan Jalan Sudirman Kota Balikpapan sempat diguyur hujan. Mereka para warga yang sedang berada di luar ruangan, yang ingin menikmati malam tahun baru di luar rumah, sempat disibukkan mencari tempat teduh, menghindari guyuran hujan.

Namun, ketika di pukul 22.30 Wita, hujan reda. Warga masyarakat yang berteduh dan membawa sepeda motor kembali melaju melanjutkan perjalanan. 

Pijaran kembang api di langit malam tahun baru lapangan Merdeka Kota Balikpapan pada Kamis (1/1/2015). Sepanjang jalan menuju lapangan Merdeka padat dipenuhi warga Balikpapan. (photo by budi susilo) 

Jelang penghujung tanggal 31 Desember, lokasi Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) semakin padat, orang-orang menyemut di tempat wisata pinggir pantai ini.

Apalagi di tempat ini pun dilengkapi dengan sajian hiburan panggung musik bertema Pesta Rakyat menyambut tahun baru 2015. Hiburan musik disediakan oleh pemerintah daerah setempat, dan bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat.

“Masuk saja bu ke dalam. Gratis kok,” ujar seorang Satpol PP yang menawarkan seorang ibu yang membawa dua anak untuk masuk menonton ke panggung musik Pesta Rakyat Monpera.

Acara puncak di tempat ini tepat pada pukul 00.00 Wita, Kamis 1 Januari 2015. Momen ini merupakan pergantian tahun dari 2014 menjadi 2015. Saat tepat pukul 00.00 Wita, Monpera di hiasi warna-warni kembang api yang muncrat ke langit malam pesisir pantai Balikpapan.

Sebelum lonceng masuk tahun 2015, Wali Kota Balikpapan di panggung Pesta Rakyat sempat mencurahkan doa dan harapan dalam perhelatan tahun 2015. “Semoga Kota Balikpapan semakin lebih baik lagi,” ujar Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan periode 2011-2016 ini.

Pengamatan saya, kawasan sepanjang Monpera hingga lapangan Merdeka dijejali manusia. Jalanan pun di banjiri kendaraan roda dua dan empat. Arus lalu lintas sudah tidak bisa lagi bergerak.

Banyak pengguna kendaraan bermotor berhenti di tengah jalan, hanya menikmati sajian kembang api yang dipasang oleh kesadaran warga. “Beli kembang api hanya untuk ikut-ikut ramaikan saja. Kan ini hanya setahun sekali saja,” ujar Andi Angin, warga Balikpapan.

Jualan Kembang Api Roni Raup Rp 3 Juta dalam Semalam
Perhelatan tahun baru dimanfaatkan sebagian warga untuk mencari peruntungan rezeki dengan berjualan kembang api. Satu di antaranya, Roni (34), mencoba peruntungan berdagang musiman ini.

“Dalam semalam saya dapat meraup uang Rp 3 juta saja. Ya ini agak sepi kalau saya bandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini saya hanya dapat balik modalnya saja,” keluhnya.

Ia berjualan kembang api tidak setiap hari. Roni hanya memanfaatkan kesempatan ini sebagai bisnis musiman ini. Sebab setiap harinya Roni menggeluti sebagai pedagang kaki lima. “Saya tiap harinya di Klandasan, jualan kaca mata,” ujarnya.

Menurutnya, penjualan tahun ini terbilang sepi, banyak barang-barangnya Roni tersisa. Katanya, tidak seramai tahun lalu, barang petasannya terjual habis, bisa meraih keuntungan yang besar.

“Banyak kembang api yang tersisa. Saya simpan saja, untuk dijual lagi di malam tahun baru nanti. Soalnya kalau dijual di luar malam tahun baru tidak laku,” kata Oni, panggilan akrab Roni. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I