POPCON 2014 (3)
Kesan Pertama Begitu Menggoda
WAKTU yang dinanti
akhirnya pun tiba. Matahari terbit menyinari Kota Jakarta. Pagi itu, sekitar
jam sebelas, saya mengunjungi pagelaran Popcon Asia 2014. Acara ini resmi dilangsungkan
di gedung SMESCO Exhibition, Jakarta Selatan pada Jumat 19 September 2014.
Acaranya
diselenggarakan selama tiga hari, berakhir sampai hari Minggu tanggal 21
September 2014. Dimulai dari jam sepuluh pagi hingga ditutup pada jam sembilan
malam, waktu Indonesia Barat.
Yang mendorong saya
untuk datang berkunjung, karena event ini memboyong 66 booth artist alley dan 41 perusahaan yang berkaitan dengan industri
komik, ilustrasi, games, animasi, film, dan toys dari dalam dan luar negeri. Seru
sekali !
Mengenai industri
kreatif dari dalam negeri, rupanya sudah merekah. Sudah mampu membuktikan, menunjukan taring giginya, hasil
karyanya pun tidak kalah dengan negara lainnya.
Sudah banyak para
seniman asal Indonesia yang eksis, mampu memproduksi sendiri. Satu di
antaranya, saya berjumpa dengan MD Animation, sebuah rumah produksi yang
menelurkan film animasi berjudul Adit dan Sopo Jarwo.
Film ini mengisahkan persahabatan
antara Adit, Dennis, Mitha, Devi, dan Adelya, serta tokoh Jarwo dan Sopo yang
digambarkan sebagai tokoh yang curang dan pemalas, selalu ingin mencari
keuntungan, namun tanpa disertai usaha.
Film animasi itu
penggambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, yang dikemas dengan hiburan
yang mencerdaskan, yang berisi pesan-pesan moral yang bijak.
Kalau kata Eki NF,
seorang Creative Adit Sopo Jarwo, saat berbicara di panggung utama Popcon Asia,
kehadiran film ini ada tujuannya, yakni untuk menebar nilai-nilai positif di
tengah masyarakat, yang cukup diketahui, selama ini banyak program film isinya bernuansa
negatif.
Berikutnya ada buah
karya dari seorang anak muda dari Bandung, bernama Rizki Goni, yang menelurkan komik
berjudul Si Kancil Pengangguran.
Sejak kecil, Rizki gemar menggambar, hingga sampai di usia muda, bakatnya ini
mengantarkan dirinya menjadi seorang komikus muda.
Katanya, dia menciptakan
komik Si Kancil Pengangguran
insipasinya datang dari kehidupan sehari-harinya. Goresan komiknya pun,
menonjolkan sisi unik, sangat lucu, dan berciri khas gaya kartun Rizki.
Dahulu kala, ungkap
Rizki, sempat mencoba menggambar ulang dari hasil karya temannya namun hasilnya
gagal total. “Gambar saya tidak bisa mirip sama teman saya,” ujarnya di
panggung utama Popcon.
Ia mengungkapkan,
sempat dirinya mengalami putus asa juga walau tidak sampai berlangsung lama.
“Saya coba usaha lagi. Saya mencoba menggambar lagi sesuai selera saya
sendiri,” ujarnya.
Meski begitu, tak
berlangsung lama, api yang padam kembali berkobar, Rizki pun mencobanya
kembali. “Saya lakukan berulang-ulang, akhirnya sampai sekarang, saya kesampaian
juga bisa membuat karya komik sendiri,” kata Rizki.
Komik buatan Rizki
intinya bercerita mengenai gambaran seorang anak muda Indonesia yang tidak
memiliki pekerjaan tetap.
Digambarkan pemuda ini bernama Kancil, sebagai sosok
pengangguran yang masih bisa berproduktif, namun dikemas secara humor yang
menggembirakan bagi para pembacanya.
Penampilan hasil kreasi dari Ankama Studio Game di panggung utama Popcon 2014 di SMESCO Exhibition pada Jumat 19 September 2014 sore. (photo by budi susilo) |
Penggiat Akademi
Samali, Ben Rahardian mengatakan, kehadiran komik Si Kancil Pengangguran tentu menambah perbendaharaan komik asli
buatan karya anak bangsa Indonesia. “Yang baca komik ini dapat manfaat. Ya
minimal dapat melihat kondisi sosial masyarakat,” ujarnya.
Di event ini juga,
hadir Ardian Syaf, seorang komikus DC dan Marvel Comics dari Indonesia. Saya
pun menyempatkan diri untuk mendekat.
Panitia penyelenggara
memberikan ruang khusus bagi dirinya, sehingga para pengunjung bisa melihat
langsung Ardian Syaf membuat sketsa komik.
Pastinya, event ini
sangat memukau bagi para pengunjungnya. Memberikan rasa kebanggaan karena ternyata
anak bangsa Indonesia juga bisa berkarya.
Lewat event ini, saya
pun jadi mengenal tokoh-tokoh superhero asal Indonesia seperti di antaranya ada
pahlawan Bima X, NusantaRanger, Si Buta dari Goa Hantu, Gundala, Gatotkaca,
Pendekat Tongkat Emas dan Garuda.
Karena saya sudah
berkeliling-keliling sejak pagi, maka saat jarum jam menunjukan lima sore, saya
pun meninggalkan gelaran ini, yang pada tahun ini mengambil tajuk Be pop Be
you.
Di hari pertama
kunjungan, kesannya menggoda, memberi rasa gembira, sangat menghibur. Saya pun
banyak memperoleh info-info terbaru mengenai industri kreatif karya Indonesia
asli. Pokoknya, keren ! ( )
Komentar
Posting Komentar