SEMUANYA MILIK ALLAH
Semuanya Milik Allah
UMAT muslim setiap
menjalankan ibadah sholat selalu membaca surah al Fatihah. Bacaan ini memiliki
arti dan makna yang mendalam. Surah al Fatihah garis besarnya membawa pesan
kepasrahan manusia kepada Allah SWT.
Kandungan yang
tersirat dalam surah al Fatihah menegaskan bahwa setiap makhluk harus
bersyukur, dalam kondisi apa pun itu. Bersyukur atas semua nikmat yang
dirasakan.
“Bacaan Fatihah ada
ucapan syukur, memuji kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
telah memberi rezeki. Kita bersyukur kepada Allah, Alhamdulillah,” kata Ustad
Abdus Salam.
Hal tersebut ia
sampaikan dalam kutbah Jumat yang dilangsungkan di Masjid Al Hidayah, Kalibata,
Jakarta Selatan, Jumat
Menurutnya, segala
aktivitas manusia itu harus disudahi dengan mengucapkan kalimat “Alhamdulillah”,
segala puji bagi Allah. “Habis makan, bangun tidur, atau berbuka puasa, dan
lain sebagainya mengucapkan rasa syukur,” tuturnya.
Berbeda bagi mereka
yang tidak beriman dan bertakwa pada Allah, maka tidak mengetahui akan rasa
syukur kepada Allah. Dianggap semua
harta rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan hati bukanlah datang dari Allah.
(sketsa by budi susilo) |
Mereka yang tidak
beriman, menilai semua nikmat yang diperolehnya bukanlah sebagai berkat dari
Allah. “Orang-orang kafir tak berpikir
akan ada kehidupan kelak di akhirat,” ujarnya.
Padahal semua yang
dimiliki oleh manusia seperti mata, telinga, mulut, tangan, kaki, dan anggota
tubuh lainnya adalah milik Allah. “Ia
kami jadikan memiliki pendengaran dan penglihatan agar dapat mendengarkan
ayat-ayat dan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan kami.”
Semua indera yang
dimiliki manusia sumber pemberiannya berasal dari Allah. Manusia diberi akal
agar bisa memperoleh ilmu, menyerap dan membaca alam pengetahuan semesta.
Diberi mata oleh
Allah agar manusia bisa melihat pemandangan alam sebuah karya nyata dari Allah.
Kelopak mata dapat merem dan melek agar dapat menghalangi debu yang masuk ke
mata.
Air mata pun begitu
juga, diciptakan oleh Allah agar manusia bisa menangis. Kala sedih melanda, air
mata turun supaya bisa lega. Air mata menetes ke pipi, bertobat dan meminta
ampunan dan kebaikan kepada Allah.
Menurutnya, agar
tubuh dan rohani manusia tetap bersih suci dari hal-hal negatif, dosa-dosa yang
berbahaya, maka manusia ditekankan untuk selalu beribadah dan beraktivitas
hanya kepada Allah.
“Bersih-bersih
jasmani whudu atau mandi junub. Bersih-bersih rohani bisa lewat sholat,
mengaji, atau zikir,” urai Abdus Salam.
Sebab itulah, manusia
harus pandai bersykur apa pun itu yang terjadi. Sebab nabi Muhammad mengajarkan
kepada umat manusia bahwa buat mereka yang bisa bersyukur maka tak akan
mendapat azab. “Orang yang bisa bersyukur maka akan ditambah nikmatnya oleh
Allah,” katanya. ( )
Komentar
Posting Komentar