BURUH
Buruh
ADA kewajiban, maka
ada hak. Ada buruh, tentu saja ada upah. Pekerja atau buruh merupakan satu di
antara mesin produksi dalam sebuah industri. Tanpa ini, tak akan berarti. Tanpa
ini, perputaran roda ekonomi akan berantakan.
Tega saja bila ada pemilik
modal tak menghargai hak-hak para pekerja. Dan sebaliknya, kebangetan juga jika
para pekerja lebih sering rajin berteriak menuntut hak, namun tanpa diimbangi
penuntasan kewajiban kerja.
Pemodal dan buruh
ibarat dua sahabat. Satu sama lain saling membutuhkan. Kehilangan di antara
satu, maka akan terjadi kepincangan.
Begitu pun jika satu
di antaranya ada yang saling dominan, merasa superior dan otoriter menindas
seenak nafsunya, maka sirkulasi produksi pun rusak, ekonomi mengalami
kehancuran.
(sketsa by budi susilo) |
Pemilik modal dan
pekerja ibarat yin dan yang. Keduanya semestinya seimbang,
saling melengkapi, seperti perwujudan cinta sejati sepasang suami dan istri di
dunia nyata.
Lebih asiknya tidak
saling mendominasi, tidak saling menjatuhkan, tidak menindas satu sama lain.
Keduanya harus jalan beriringan, walau banyak rintangan batu sandungan.
Sangat indah bila
keduanya guyub, berjalan harmonis.
Sama-sama sejahterah, hidup berkeluarga. Sama-sama adil, hidup serasa tentram
dan damai.
Jika keduanya sering
bertengkar, selalu perang, tentu saja hidup pun tak tenang, dihantui gelisah.
Jantung berdebar-debar, hati pun akan merasakan pahitnya kehidupan.
Yang pasti, risiko
yang akan dihadapi, harkat martabat satu di antaranya pasti ada yang
terinjak-injak. Yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu. Uh, menyeramkan ya. ( )
buruh memang sering diremehkan, padahal mereka sebenarnya juga memegang peran penting....
BalasHapusBerdasarkan pengalaman, biasanya mereka2 yang meremehkan buruh pasti umur industri tsb tak akan berlangsung lama, ya kan. Nah, semestinya satu sama lain, pemodal dan buruh, harus sama2 sejahterah. Ya toh, Hehehe
BalasHapus