CAPEK PRES

Capek Pres !


PEMILIHAN umum (Pemilu) legislatif telah usai pada 9 April 2014 lalu. Sekarang tinggal menunggu babak puncak pesta demokrasi, pemilihan presiden beserta wakilnya. Ini bakal ramai, seramai pasar swalayan pada hari liburan lebaran.

Rakyat disuguhkan beberapa kandidat calon pemimpin Republik Indonesia. Sebelumnya, mereka kandidat yang maju orang-orang bermuka lama, tapi lantas peta politik berubah, kemudian muncul nama-nama baru, yang lebih muda dan segar. Sangat seru !

Pemilu legislatif lalu itu rasanya sudah mirip pemilihan Capres. Di media masa, panggung-panggung terbuka, dan jejaring sosial, mengemuka perdebatan panas sosok capres, sindir-menyindir.

(sketsa by budi susilo)

Panggung demokrasi ramai, rajin sekali politisi berunjuk gigi, jualan kecap nomor satu. Tensi elit politik tinggi, tapi jangan sampai masyarakat akar rumput ikut-ikut terpancing emosi, keep calm saja. 

Elit politik partai boleh berkelahi, tapi warga masyarakat harus tetap santai, jaga martabat jangan ikut rusuh. Kita jangan terseret, daripada nanti ikut stres, dan lalu mencoba bunuh diri, gantung diri di Monas. Aduh, apa kata dunia. 

Katanya dia, si politisi akan bertekad memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ah, opini klasik yak, kalau kita mendengarnya itu ngeri-ngeri sedap sih.

Sejak dahulu kalau jelang pemilihan memang begini, buktinya harga nasi sampai sekarang masih tinggi, sudah begitu nasinya hasil impor lagi. Padahal katanya, Indonesia itu gemah ripa loh jinawi.   

Nah, sebentar lagi di bulan Juli tanggal 9, tahun 2014 nanti, akan dilakukan pemilihan calon presiden republik Indonesia. Ada beberapa kandidat yang sudah merasa siap maju di perebutan kursi presiden.

Ada sosok capres yang membanggakan cita-cita Indonesia akan menjadi Macan asia, walau secara simbol Indonesia itu lebih mengarah ke binatang burung Garuda. Bangga, tapi lupa brand bangsanya. 

Yang lainnya, ada sosok yang sering muncul di layar televisi miliknya, menggaungkan kata-kata bijak “Dari Sabang sampai Merauke kita samua basaudara.” 

Tapi ada warga yang kena bencana alam sepertinya tak dianggap saudara, dibiarkan begitu saja. Malah dia lebih pilih asik pergi wisata ke luar negeri bersama selebriti.

Berikutnya, ada tokoh muda. Muncul dari daerah, yang masih meninggalkan kemacetan kota, banjir, dan bus umum karatan. 

Hobinya blusukan ke kampung-kampung kumuh hingga bisa tembus ke kertas-kertas Ujian Nasional. Yah, pokoknya rapopo, maju terus bang.    

Okelah kalau begitu. Mau ini, mau itu, tak mau tahu. Jikakalau memang itu niat baik mau mengubah Indonesia menjadi lebih bagus, pasti rakyat akan mendukung penuh 100 persen, siapa pun itu presidennya. 

Sebab rakyat, sudah “capek pres”, dikadali, dibohongi, dikibuli, sama mulut-mulut politisi. Ayo tunjukan dong, kalau politik itu suci, jangan suka ingkar janji. Ingat, rakyat sudah “capek pres.”

Tolong dong, perjuangkan Indonesia secara serius ya pres, ya pers, ya pres. Awas, nanti jangan lupa pres ! ( )     


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I