BUANG SENI DI TAMAN



Buang Seni Di Taman

DUDUK santai dikelilingi tumbuhan rindang memang menentramkan jiwa. Atau juga berpose depan kamera di taman-taman yang rimbun akan menghasilkan gambar yang maksimal, lebih tampil indah nan menawan. 

Setidaknya itulah ungkapan hiperbola ketika berada di alam yang lestari. Fakta ini memang benar adanya, tak perlu lagi dibantah, semua orang pastinya akan setuju bila alam lestari itu memberikan atmosfir kenyamanan.

Di kota-kota besar yang pembangunannya naujubile, tentu sangat sulit untuk mencari tempat rindang yang dikerumuni rimbunan pohon. Sebab lebih banyak menemukan bangungan-bangunan beton bertingkat.

Sekali pun ada taman, harus dengan hati bersabar. Jika tidak bisa bersabar, maka yang ada akan menderita sendiri. Nah, untuk taman kota di pusat kota biasanya selalu di identikan sebagai tempat yang bebas-sebebasnya.

Dua pria yang penuh percaya diri merasa tampan sedunia sedang duduk menikmati taman pekarangan milik seorang warga yang bertinggal di lokasi kampung Taman Sari Yogyakarta dan perlu dicatat juga bahwa kedua pria tersebut bukanlah pelaku yang suka buang air seni sembarangan di taman. (photo by ahmad sofyan)

Saking bebasnya, orang-orang yang tak tahu diri suka sembarangan buang air seni. Biasanya modus ini dilakukan pada malam hari, atau sedang lagi banyak pengunjung. 

Makanya tidak heran, jika sudah fajar menyingsing di pagi hari, biasanya taman-taman kota itu bau pesing. Siap-siap tahan bau tak sedap atau segera keluarkan jurus kudu lari jauh-jauh dari taman kota.   

Aneh juga orang-orang yang berani sembarangan buang air seni. Apa mereka tidak pernah makan bangku sekolahan, sehingga tak bisa membedakan mana itu kamar mandi (WC) dan mana itu taman publik. 

Kesal juga buat mereka para oknum yang buang sembarangan air seni di taman.  Bukannya buang seni musik atau drama di taman, tetapi ini sebaliknya lebih pilih membuang limbah badan. 

Coba bayangkan jika ada wanita yang sedang hamil di bulan matang, kemudian datang berkunjung ke taman kota, dan lalu mencium sengatan bau pesing tak sedap. Wow baunya itu sang, seng, sang, seng.  

Dan apa yang terjadi ? Maka pasti celaka-lah. Bayi yang dikandungnya akan memberontak, langsung brojol dari perut ibunya, lalu bayi tersebut lari terbirit-birit menjauhi taman. He he he

Mereka para oknum yang masih terbiasa sembarangan buang air seni di tempat umum seperti taman kota sebaiknya tobat segera, sebelum nanti keburu di sholatkan oleh orang lain. He he he

Solusi yang lebih keren, kebiasaan buang air seni sembarangan diganti dengan kebiasaan buang seni musik dan drama. Berunjuk gigi pamer kemahiran pentas seni musik dan drama puisi atau teater. 

Lagi pula, hitung-hitung bisa membuat hiburan bagi pengunjung taman lainnya. Dan bisa menambah amal kebiakaan dengan limpahan pahala, yang bisa menjadi jaminan dan kepastian untuk masuk surga jika nanti tak lagi hidup di dunia. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I