DIHUBUNGKAN PADA KESALEHAN INDIVIDU


Dihubungkan Pada Kesalehan Individu

JUMAT adalah hari yang dinanti-nanti oleh sebagian kaum muslim. Di hari ini, kesempatan bagi warga muslim untuk tunaikan ibadah sholat Jumat, yang dianggap sebagai hari yang penuh berkat.

Ini terlihat di kawasan Masjid At-Taubah yang berada di Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (27/12/2013).

Kondisi cuaca yang bersahabat, hawa yang dingin mendung namun tak turun rintik hujan, membuat para jamaah, kaum muslim yang berdekatan dengan masjid tersebut bisa pergi berbondong-bondong tanpa kendala yang berarti.

Waktu itu, sebagai pengkotbah jumat dilakukan oleh Ustad Zulkarnaen. Di pembuka kutbahnya, pria berumuran sebaya ini mengingatkan kepada dirinya dan para jamaah mengenai pentingnya manusia untuk hidup secara mulia. 

Menyatu bersama alam belantara adalah satu di antara cara untuk mengenal lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta seluruh alam semesta (photo by herviansyah )

“Rasulullah hidup miskin tanpa bergelimang harta benda, tetapi ia kaya dengan hidup mulia. Rasul hidup tanpa orang tua, tetapi ia masih kaya yang selalu memuliakan ilahi,” ungkapnya.

Sebenarnya, secara garis besar, tema kutbah yang diangkat pada jumat kala itu tentang kesalehan individu dan sosial. Tema ini tentu punya manfaat besar bagi kaum muslim yang sedang tunaikan ibadah jumat.

Disinggung olehnya, bahwa kehidupan di Indonesia masih butuh banyak perubahan. Misalnya dalam dunia pendidikan sistem yang diterapkan belum berhasil jika memang tak ingin dikatakan gagal.

Alasannnya, pendidikan gagal satu di antaranya masih terjadi penyimpangan disana-sini, terutama yang terjadi pada tataran pada para pejabat publik. Juga masih banyak yang lebih mengandalkan akal rasional, ketimbang mengkombinasikan dengan hati nurani.

Selain itu, katanya, masih banyak orang-orang yang memperlihatkan akhlak yang rendah. Perilaku yang merusak bagi dirinya dan sesama masih sering terjadi di negeri ini. Di kebanyakan orang masih tidak bangga jika menggunakan budaya dan produk dari bangsanya sendiri.

Sistem pendidikan di Indonesia selalu berganti pola. Alasannya tutur dia, tergantung dari siapa pemimpinnya. Namun katanya, pergantian sistem pendidikan belum berpengaruh bagi kualitas sumber daya dan moralitas manusia Indonesia.

Karena itu, imbuhnya, manusia haru sadar diri dan mau ikut mengubah, berpartisipasi melakukan perbaikan. Jangan mengambil sikap masa bodo. Jika tidak peduli dengan persoalan umat, maka masuk dalam kategori orang-orang yang dibenci oleh Allah SWT.

Caranya, tentu saja manusia masing-masing pribadi harus mempunyai ketajaman dalam berpikir untuk membedakan mana itu tindakan yang baik, mana itu yang buruk.

Manusia hidup harus seimbang, antara kepentingan dunia dengan di kehidupan di akhirat kelak. Semua tindak-tanduk manusia, tegasnya, harus dihubungkan dengan jalan yang bernama kesalihan individu dan sosial.

Itulah intisari yang disampaikan dalam kutbah jumat di Masjid At-Taubah. Banyak pelajaran penting yang bisa diterapkan di alam kenyataan untuk keselamatan manusia itu sendiri. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I