HATI-HATI RANJAU PAKU
Hati-hati
Ranjau Paku
RASANYA nyesek
juga kalau sedang di jalanan tiba-tiba kendaraan yang kita pakai mogok begitu
saja. Karena selain rugi waktu, juga rugi tenaga.
Pengalaman ini saya pernah alami. Lagi asik-asiknya
menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua di jalanan ibu kota,
tiba-tiba motor terpaksa harus berhenti.
Alasan mogok bukan mesin mati apalagi bensin habis tak
tersisa. Tapi ini karena ban kendaraan yang dipakai kena tusukan paku. Ban
bolong, alhasil motor tak bisa dilanjutkan berjalan.
(Sketsa by Budi Susilo) |
Ketahuan ban bocor kena paku setelah motor dilarikan
ke tukang jasa penambalan ban yang mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan
besar. Paku berkarat tersebut menempel di ban dalam.
Sungguh miris, ban yang bocor tidak hanya satu lubang,
ternyata banyak lubang. Ini akibat dari tusukan paku yang merembet ketika
kondisi ban sedang menggelinding.
Dalam benak hati bertanya, kenapa bisa kena paku ? Padahal
laju motor di jalanan yang beraspal. Dan kenapa paku bisa berada di jalanan
beraspal, bukannya di papan kayu ya.
Entah itu paku ditebar secara sengaja atau tidak, yang
pasti keberadaan paku di jalanan sangat merugikan pengguna kendaraan bermotor
roda dua dan empat.
Banyak orang menduga, keberadaan paku-paku di jalanan
aspal disengaja oleh beberapa oknum tertentu. Tujuannya tak lain untuk mencari
keuntungan materi atau juga iseng karena punya sifat pisikopat.
Tega sekali jika ada oknum yang menebar paku di
jalanan beraspal hanya untuk mencari uang. Lagi pula bila mencari uang dengan
cara ini, rasanya juga tidak berkah, layaknya merasakan kenikmatan di atas
penderitaan orang lain.
Jalanan di Jakarta paling sering ada ranjau paku.
Untuk itulah, para pengendara bermotor harap berhati-hati dan harus banyak
berdoa agar terhindar dari jebakan ranjau paku. Satu di antara daerah yang
rawan terdapat di kawasan Roxy Flyover hinggga Cideng.
Sekarang, selain menuntut kesadaran dari para oknum
agar tidak lagi mengulangi perbuatannya, aparat penegak hukum pun harus peka terhadap
fenomena ini, dengan segera memberantas perbuatan seperti ini.
Mendeteksi kejahatan seperti ini memang bukan hal yang
mudah. Perlu ada kejelian, sebab pelaku sukar diketahui kapan beroperasinya,
sehingga sulit untuk menangkapnya.
Agar tidak diketahui, biasanya pelaku beroperasi saat
jalanan sepi dan beraksi di malam hari dengan menebar satu hingga tiga paku untuk
sekali lemparannya di tiap satu titik.
Untung saja masih ada beberapa individu atau komunitas
yang peduli terhadap kondisi jalalan di ibu kota yang rela terpanggil untuk
ikut membersihkan paku-paku di jalanan dengan menggunakan alat yang menyerupai
sapu berijuk besi magnet. Semoga amal ibadah dari kepedulian mereka akan
membawa berkah. ( )
Komentar
Posting Komentar