GELIAT KOTA TUA JAKARTA 3

Kebayoran Lama Meluncur Ke Kota

AKHIR pekan paling enak berkunjung ke Kota Tua Jakarta. Sekarang ini, mau ke Kota Tua Jakarta sudah sangat mudah, karena telah tersedia sarana transportasi umum darat yang hebat. 

Saya pun menyempatkan diri pergi ke Kota Tua sekitar jam 2 siang. Saya berangkat dari Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan menggunakan angkutan umum Bus Transjakarta, Sabtu (16/11/2013). 

Bagi saya, alat transportasi yang satu ini merupakan alat angkut yang ideal dan modern. Selain harga terjangkau, hanya Rp 3500, pelayanannya pun terbilang baik dan memuaskan.

Cuaca siang itu memang mendung, hujan pun turun meski hanya rintik-rintik. Tapi atmosfir ini tak menyurutkan ku untuk menyambangi Kota Tua yang secara administratif masuk wilayah Jakarta bagian Barat.

Menunggu kedatangan angkutan umum bus Transjakarta di halte Pasar Kebayoran Lama, Sabtu (16/11/2013). Jaman sekarang penggunaan angkutan umum merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat modern. (photo by budi susilo)

Naik dari halte busway Pasar Kebayoran Lama di jam itu tidak berjubel harus antri panjang. Penumpang di jam itu terlihat sepi, hanya terlihat satu sampai enam orang saja yang bersama ku di halte.

Bus Transjakarta kali ini merupakan jurusan Lebak Bukus Harmoni. Jadi jika naik dari terminal halte Pasar Kebayoran Lama, penumpang tidak bisa langsung tiba di Kota.

Penumpang yang  punya tujuan ke Kota harus wajib turun di halte Harmoni. Setelah tiba di halte Harmoni, kemudian penumpang sambung naik ke Bus Transjakarta jurusan Blok M-Kota. Tenang saja, walau harus sambung bus sama sekali tidak dipungut biaya lagi dengan syarat jangan sampai keluar dari komplek halte busway.

Dahulu sebelum ada angkutan umum Bus Transjakarta, untuk menuju ke Kota Tua rasanya menderita sebab dari Pasar Kebayoran Lama harus sambung beberapa kali angkutan umum dan mengeluarkan banyak biaya, belum lagi kena jebakan macet tentu memakan waktu banyak.

Kini sudah ada Bus Transjakarta, pelayanan sudah berbeda dari konsep transportasi umum sebelumnya. Saya dari halte busway Pasar Kebayoran Lama memang sempat lama menunggu, hingga menghabiskan sekitar 10 menit lebih. Padahal janjinya, tiap bus itu lima menit harus sudah tiba di halte mengangkut penumpang.

Namun tidak apa, mungkin Bus Transjakarta kali ini ikut terjebak kepadatan arus lalu-lintas di sepanjang jalan kawasan Lebak Bulus, sehingga agak telat tiba di halte Pasar Kebayoran Lama.

Nasib kurang beruntung, bus tiba di halte pada pukul 14.03 wib dengan kondisi sesak. Penumpang di dalam bus berjubel, mau tidak mau saya tetap harus naik bus demi mengejar waktu supaya tiba di Kota Tua pada sore hari.

Walau harus berdiri, bus masih dirasakan nyaman. Pasalnya, sesak penumpang di dalam bus tidak terasa pengap. Bus dilengkapi udara pendingin sehingga suhu di dalam bus tetap segar.

Selain itu, laju bus pun sangat lancar. Ini dirasakan saat berada di jalur kawasan Permata Hijau, Kedoya, Indosiar, hingga masuk di daerah Grogol bus berjalan bebas tanpa kena macet.

Bandingkan dengan kendaraan yang lain, harus terjebak di kemacetan lalu-lintas, mengingat pada jam saat itu adalah waktu sibuk, tak heran kemacetan pun panjang mengular.

Adanya sterilisasi dan diberikannya pembatas jalan pada jalur busway membuat laju Bus Transjakarta melenggang bebas. Pengguna jasa bus pun dijamin tak akan kecewa, tak perlu lagi keluh-kesah atas kemacetan Jakarta. 
 
Bak raja jalanan, Bus Transjakarta begitu spesial menikmati jalur sendiri, tak pernah berhenti terus melaju cepat, kecuali kala tiba di halte-halte, bus harus berhenti menurunkan dan menaikan penumpang.

Atau ada di titik-titik tertentu, Bus Transjakarta juga ikut kena macet, walau tidak sampai harus berjam-jam. Seperti di antaranya di daerah underpass Permata Hijau dan jembatan layang yang berdekatan dengan kawasan Harmoni.  

Singkat cerita tiba juga di halte Harmoni pada pukul 15.10 wib. Tidak menyangka, di halte ini penumpang melimpah ruah, hampir ada ratusan orang. Jika dibandingkan dengan halte di Pasar Kebayoran Lama, tentu jumlahnya kalah jauh. 

Karena tujuan saya ke daerah Kota Tua, maka saya pun lanjut sekali lagi naik Bus Transjakarta ke arah Kota. Kali ini untuk menunggu bus koridor Blok M-Kota tidak perlu butuh waktu lama. Setibanya di halte Harmoni saya bisa langsung segera naik bus di pukul 15.12 wib.

Menuju arah Kota Tua, Bus Transjakarta melaju lancar. Dan kondisi di dalam bus sesak penumpang, maklum, masih jam-jam sibuk aktivitas warga. Tapi tampaknya, sebagian besar warga dapat menerima kondis ini, walau berdiri para penumpang masih tetap suka naik.

Saat itu, arus lalu-lintas menuju Kota terbilang ramai lancar. Jumlah kendaraan bermotor yang beredar begitu besar. Kemacetan lalu-lintas pun tak dapat terhindarkan, asap kenalpot jadi hiasan jalanan, sungguh tak nyaman.

Untungnya saya naik Bus Transjakarta menuju ke Kota tak kejebak macet, apalagi kena asap polusi kendaraan bermotor. Semuanya begitu nyaman dan aman saat menggunakan sarana tranportasi umum Bus Transjakarta dan puji Tuhan akhirnya tiba dengan selamat di halte Kota Tua pada pukul 15.22 wib.

Dan saya pun bergegas keluar halte, langsung melanjutkan perjalanan ke komplek Kota Tua Jakarta yang saat itu sedang ada event festival budaya bertema ‘Kampung Betawi’ yang menampilkan ragam seni budaya akulturasi dari berbagai bangsa, yakni Eropa, Cina dan Arab. ( )
  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA