BANGUN PERPUSTAKAAN GORONTALO

Hatta Rajasa Enggan jadi Orang Satu-satunya Peletak Batu

Cuaca cerah selimuti Limboto Kabupaten Gorontalo, provinsi Gorontalo. Walau awan kala itu sedikit kehitam-hitaman mendung, namun air hujan tak tercurah dari langit.

Bertepatan saat, detak jarum jam menunjukan sekitar pukul 15.00 Wita, sirine patwal kepolisian meraung-raung masuk ke lingkungan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG).

Tidak hanya satu mobil patwal yang masuk, dibelakangnya pun ada buntut, puluhan mobil, satu di antaranya mobil sedan hitam yang ditumpangi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Hatta Rajasa.

Kedatangan pria beridentik rambut putih di kampus biru tersebut, Sabtu (23/3/2013), bukan tanpa alasan jelas. Kunjungan dirinya ialah ingin melihat langsung kondisi kampus yang masih berumur jagung.

Rektor UMG Nelson Pomalingo akrab bersama Hatta Rajasa, Sabtu (23/3/2013)_budisusilo

Setibanya di lapangan kampus, Hatta yang berpakaian batik biru disambut hangat oleh rektor UMG, Nelson Pomalingo, yang saat itu mengenakan kemeja berkerah biru khas asli Gorontalo.
 
Rombongan menteri digiring ke arah tenda panggung yang tidak jauh dari lapangan kampus, sekitaran lima langkah untuk menjangkaunya.

Kedatangan Hatta Rajasa, sebenarnya lebih untuk menyempurnakan kegiatan seremonial peletakan batu pertama pembangunan perpustakaan UMG, yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat ini.

Hatta, yang juga sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menjelaskan, membangun perpustakaan itu sangat dibutuhkan bagi perguruan tinggi karena perpusataan adalah sumber buku, segala sumber pengetahauan.

“Buku itu jendela peradaban, makanya saya mendukung penuh pembangunan perpustakaan disini,” ungkap besan dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Menurut ia, perguruan tinggi itu wadah menciptakan sumber daya manusia yang handal, dibutuhkan daya dukung termasuk satu di antaranya ialah perpustakaan. 

“Saya tadi dibisikan biaya pembangunan telan Rp 2 milyar. Tapi saya tidak mungkin mau ambil semua, makanya saya kasih Rp 500 juta, biar yang lain kebagian juga untuk berbuat amalnya,” tutur Hatta.

Ia berseloroh, tidak baik rasanya berbuat amal hanya untuk sendiri, makanhya orang lain harus juga diberikesempatan agar bisa berpeluang untuk beramal membanguan perpustakaan.

“Harapannya saya bukan orang yang satu-satunya meletakan batu disini. Saya ingin ada orang lain yang meletakan batu-batu lainnya, bukan saya saja,” kata Hatta, yang kemudian diikuti tertawa dari para hadirin yang datang.

Hatta Rajasa meletakan batu pembangunan perpustakaan UMG, Sabtu (23/3/2013)_budisusilo

Sebelum menginjak bumi UMG, Hatta Rajasa singgah di Gorontalo Utara, untuk meresmikan bangunan di blok plan Molingkapatio Kecamatan Kwandang, yang menjadi tempat perkantoran pemerintahan Bupati Gorontalo Utara.

Ditambahkan, Rektor UMG, Nelson Pomalingo, mengatakan, keberadaan perguruan tinggi UMG terbilang masih muda di antara 14 kampus lainnya yang ada di provinsi Gorontalo. 

“Umur kami baru empat tahun. Nanti 14 Juni kita akan genap berumur lima tahun. Insyaallah nanti di tahun 2025, kampus kita akan menjadi kampus yang maju,” tegas mantan calon Wakil Gubernur Gorontalo ini. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I