DEMOKRASI EKONOMI GORONTALO
Demokrasi Ekonomi Gorontalo
Oleh: Budi Susilo
Gorontalo punya cerita. Yah,
inilah cerita soal perekonomian yang sedang dibangun bersama-sama warga
masyarakatnya. Dahulu orang tidak mengenal apa itu Gorontalo, berada di daerah
mana itu ?, apakah masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ?
Semangat reformasi, yang mengagungkan gairah otonomi daerah
sejak bergulir di tahun 1998, telah terukur 180 derajat berubah drastis, dari
gaya sentralistik bermetamorfosis menjadi desentralisasi.
Warisan rezim orde baru membuat daerah di luar pulau jawa
tidak menonjol kala itu. Termasuk di Gorontalo ini. Namun, sejarah terus
berdinamis, kini sudah berbeda, daerah ini sudah menjadi daerah yang dapat dikatakan
sedang menuju pembangunan merata dan berkeadilan dengan semangat otonomi
daerah.
Seorang penambang pasir di sungai Bone Kota Gorontalo_budisusilo |
Semoga terwujud cita-cita luhur ini. Kini Gorontalo pun,
disibukan oleh pembenahan ketersediaan infrastruktur demi mewujudkan keramahan
dalam berkegiatan ekonomi bagi siapa saja dan dari mana saja.
Bagi para pemilik modal, tentu Gorontalo jadi satu di antara
pilihan daerah investasi. Memang belum bisa menjanjikan prospeknya dalam jangka
pendek ini, namun Gorontalo sekuat tenaga telah mendeklarasikan sebagai wilayah
yang ramah bagi para investor.
Penekanan kehidupan ekonominya tidak terkomando pada satu
kekuasaan pemerintah daerah, namun telah menyatu secara keseluruhan dalam
kesatuan berbentuk masyarakat madani.
Seperti dalam pertandingan sepak bola, pemerintah daerah memposisikan
diri sebagai seorang wasit di dalam kompetisi ekonomi Gorontalo. Ini semua
terpanggil dari prinsip yang di pegang oleh Gorontalo untuk selalu berkomitmen
memegang teguh konsep demokrasi ekonomi yang sesungguhnya, semangat ekonomi
gotong-royong yang telah digagas lama oleh Muhammad Hatta.
Perlu diketahui, demokrasi ekonomi yang diharapkan oleh
Gorontalo itu adalah mewujudkan prinsip kebersamaan, efisensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional Republik Indonesia.
Satu bukti konkrit Gorontalo membangun ekonomi dapat dilihat
dari terbitnya Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2012 yang memberikan
kemudahan investor mengurusi izin penanaman modal dengan jaminan pengenaan
retribusi nol persen.
Patut disyukuri, kini Gorontalo pun mendapat pertumbuhan
nilai investasi. Mengacu pada data Badan Investasi Daerah (BID) Gorontalo, pada
catatan tahun 2011 angka investasi Gorontalo telah mencapai Rp 1,1 triliun, ini
meningkat di tahun 2012 nilai investasi telah menyentuh angka sekitaran Rp 1,5
triliun.
Mulailah langkah gerakan revolusi Gorontalo dengan basis
demokrasi ekonomi yang kokoh, sebagai pondasi utama mewujudkan kemakmuran
rakyat. Mengutip satu kalimat dari Tan Malaka dalam bukunnya Aksi Massa (1926), bahwa “Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai
hasil dari berbagai macam keadaan. Bukan karena masa bodoh atau tidak
memperhatikan, melainkan kerena ‘massa hanya berjuang’ untuk kebutuhan yang
terdekat dan sesuai dengan kepentingan ekonomi.”
Komoditi perkebunan jagung di Kabupaten Gorontalo Utara_budisusilo |
Sekarang ini, Gorontalo harus tetap bekerja, mempererat
bersama untuk benahi daerah yang dijuluki serambi Madinah ini. Jangan ada yang
mencederai keluhuran otonomi daerah. Tetap komitmen, bersahabat pada para
investor.
Jika di awal menjanjikan kemudahan maka jangan buat
berbelit, janji ini harus diwujudkan agar tidak ada hal-hal negatif yang
berujung pada pungutan liar, yang dapat menyuburkan gejala-gelala korupsi,
kolusi dan nepotisme di bumi Hulandalo ini.
Mari saling membangun kepercayaan yang kini sudah runtuh. Sebab
orang sudah tidak lagi percaya akan kewibawaan para pejabat negara ini. Rakyat
sudah kecewa, sebab semua pekerjaan yang dilakukan pemerintah itu, dianggap
oleh rakyat hanyalah sandiwara belaka, tanpa ada gairah untuk merajut
masyarakat dan pendidikan Indonesia yang sosialistis.
Satu di antara mengembalikan kepercayaan adalah membangun
Gorontalo Indonesia Kita dengan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat yang
mendasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab
!. Jayalah Negeri ini, seperti yang di idealkan oleh Tan Malaka, mengharap
adanya bangsa yang merdeka 100 persen. ( )
Komentar
Posting Komentar