MENATAP MANADO
Menatap Manado
Manado. Kota di ujung utara Pulau Sulawesi. Bukan daerah yang asing, Manado sudah dikenal di negeri penjuru Indonesia bahkan beberapa negara di dunia. Banyak pengunjung domestik mapun wisatawan luar negeri pergi berkunjung ke kota tinituan, Manado ini.
Ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara ini banyak sekali bangunan gereja. Sempat ada yang mengistilahkan kota seribu gereja, setiap jengkal langkah sangat mudah menemukan bangunan gereja, baik di pinggir jalanan kota maupun di tengah-tengah pemukiman penduduk.
![]() |
Panorama pegunungan Klabat dengan hamparan pemukiman di Komo Kota Manado pada Selasa 13 Juni 2017 pagi (Jongfajar Kelana) |
Sering kali orang memahami, para wanita asal Manado dianggap ciamik, memiliki wajah cantik. Sungguh menggoda bagi mereka pria yang normal. Manado mengalami perkembangan seperti halnya mengadirkan infrastruktur penghubung daratan utara dan selatan berupa pengadaan jembatan besar yang diberinama Jembatan Soekarno.
Manado. Kotanya selalu berbenah. Satu di antaranya penataan bantaran sungai yang ada di daerah Komo, kawasan rawan banjir. Pinggiran sungai sekarang sudah ada ruang lebih leluasa tiada lagi arus sungai berdekatan erat bersama rumah penduduk.
![]() |
Geliat arus lalu-lintas dan perkantoran di Jalan Jendral Sudirman Komo Luar Kota Manado Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis 15 Juni 2017 pagi (Jongfajar Kelana) |
Seram. Manado tidak lagi seram. Tempo silam, sekitar tahun 1980-an, sebelum ramai bak metropolitan seperti sekarang, di tiap sudut-sudut perkampungan penduduk selalu saja ada beberapa gerombolan orang. Biasanya dilakukan anak-anak muda.
Kelompok ini selalu melakukan konsumsi minuman beralkohol berlebih, yang kadang menggangu ketertiban umum. Seperti halnya, meniti jalan lalu di tengah jalan membuat kericuhan, entah itu melempar botol atau mengganggu mengajak berkelahi.
Mungkin waktu itu sedang bingung apa yang akan dikerjaan saat malam hari bergulir. Tetapi ini zaman dahulu, sekarang sudah jarang sekali temui orang-orang mabuk berat di areal sekitaran penduduk. Perkotaan sudah banyak bertumbuh kegiatan ekonomi, banyak kendaraan berlalu- lalang bebas tanpa ada ancaman gangguan orang teler. ( )
Komentar
Posting Komentar